SINTESIS NANOSUSPENSI ALBENDAZOL DENGAN KOMBINASI POLIVINIL PIROLIDON K-90 DAN DESIL GLUKOSIDA MENGGUNAKAN METODE ULTRASONIKASI

Albendazol (ABZ) merupakan obat antelmintik yang banyak digunakan namun kelarutannya rendah. Kelarutan yang rendah menjadi masalah dari suatu obat karena dapat menimbulkan ketidaksesuaian terhadap bioavailabilitas. Pembuatan ABZ menjadi ukuran nano, dikatahui dapat meningkatkan kelarutan hingga 118,9 kali. Pengembangan obat berbasis teknologi berupa pembuatan nanosuspensi ABZ menarik dikembangkan dengan metode yang lebih sederhana dan bahan yang lebih terjangkau. Penelitian ini dilakukan untuk membentuk nanosuspensi ABZ degan kombinasi polimer polivinil pirolidon (PVP) K-90 dan desil glukosida (DG). Metode yang digunakan yaitu ultrasonikasi dengan desain eksperimen berupa desain faktorial tiga tingkat menggunakan perangkat lunak Minitab® 19. Optimasi yang dilakukan menghasilkan 9 variasi konsentrasi kombinasi PVP K-90 dan DG dengan komposisi dalam persen (%b/v) sebagai berikut F1 (2;10), F2 (2;15), F3 (2;20), F4 (2,5;10), F5 (2,5;15), F6 (2,5; 20), F7 (3;10), F8 (3;15), dan F9 (3; 20). Formula yang telah terbentuk kemudian diuji karakterisasi meliputi ukuran partikel (PS) dan nilai indeks polidispersitas (PdI) yang kemudian diolah menggunakan perangkat lunak Minitab® 19. Hasil olah data menunjukkan bahwa F3 (2%; 20%) merupakan formula terbaik dengan nilai PS dan PdI berturut-turut yaitu 221,367±39,26 nm dan 0,371±0,046.

Indonesia

Albendazol, desain faktorial tiga tingkat, desil glukosida, nanosuspensi, PVP K-90, ultrasonikasi

Fri Jan 13 2023 13:41:20 GMT+0000 (Coordinated Universal Time)

false

Belum Ada Data