Pengajuan Administrasi dan Bebas Pustaka dapat dilakukan dengan mengklik tautan berikut : Pengajuan Administrasi

Choose Language:  

ID | EN | SU

Koleksi Repository Universitas Padjadjaran

Belum Login

untuk dapat mengakses full silahkan login menggunakan Email Unpad!

PROFIL HISTOPATOLOGIS PLASENTA DAN FETUS TIKUS PUTIH GALUR WISTAR YANG...

Perpustakaan Universitas Padjadjaran

Kata Kunci

ekstrak kayu secang, histopatologis, fetus, plasenta, tikus putih

PROFIL HISTOPATOLOGIS PLASENTA DAN FETUS TIKUS PUTIH GALUR WISTAR YANG DIBERI EKSTRAK KAYU SECANG

Belum ada Data - 250620200505

Sekolah Pascasarjana

Abstrak:

Pengukuran histomorfometri plasenta dan perkembangan janin digunakan untuk menilai toksisitas suatu zat aktif selama periode kehamilan pada model hewan coba. Plasenta dan janin terhubung satu sama lain dalam proses perkembangan selama kehamilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efek pemberian ekstrak etanol kayu secang (Caesalpinia sappan L) terhadap perkembangan plasenta dan organ janin tikus putih yang diobservasi pada usia kebuntingan 20 hari. Pada percobaan ini, tikus betina yang terbukti kawin dibagi atas enam kelompok yaitu: Kelompok negatif (aquadest), dan kelompok perlakuan ekstrak etanol kayu secang pada dosis 100,200,300,400,500 mg/kg bb. Euthanasia dilakukan pada tikus dengan cara memaparkan gas CO, serta dilakukan pembedahan pada tikus bunting dilakukan di hari ke-20 kehamilan. Pengukuran dilakukan terhadap parameter perkembangan fetus meliputi berat badan fetus, panjang badan, panjang ekor, dan parameter plasenta meliputi berat plasenta, dan histomorfometri plasenta. Histomorfometri digunakan untuk mengukur luas daerah plasenta, zona labirin dan zona basal. Hasil penelitian menunjukan pada tikus yang diberi dosis ekstrak kayu secang tidak memiliki perbedaan bermakna secara statistik terhadap berat badan janin, panjang badan, panjang ekor, berat plasenta, dan histomorfometri plasenta dibandingkan dengan kelompok kontrol (p > 0,05). Pemberian ekstrak kayu secang tidak memiliki efek toksik terhadap perkembangan plasenta yang dapat mengganggu perkembangan janin selama kehamilan. Ekstrak kayu secang tidak memiliki efek toksik terhadap plasenta dan perkembangan fetus tikus putih sampai pada dosis tertinggi 500 mg/kg bb.

Berkas

Nama BerkasAkses Berkas
Cover
Download
Abstrak
Download
Daftar Isi
Download
Bab 1
Download
Bab 2

Anda tidak memiliki Akses

Bab 3

Anda tidak memiliki Akses

Bab 4

Anda tidak memiliki Akses

Bab 5

Anda tidak memiliki Akses

Bab 6

File tidak tersedia

Lampiran

Anda tidak memiliki Akses

Daftar Pustaka
Download
Full Text

File tidak tersedia

Metadata

PROFIL HISTOPATOLOGIS PLASENTA DAN FETUS TIKUS PUTIH GALUR WISTAR YANG DIBERI EKSTRAK KAYU SECANG

Pengukuran histomorfometri plasenta dan perkembangan janin digunakan untuk menilai toksisitas suatu zat aktif selama periode kehamilan pada model hewan coba. Plasenta dan janin terhubung satu sama lain dalam proses perkembangan selama kehamilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efek pemberian ekstrak etanol kayu secang (Caesalpinia sappan L) terhadap perkembangan plasenta dan organ janin tikus putih yang diobservasi pada usia kebuntingan 20 hari. Pada percobaan ini, tikus betina yang terbukti kawin dibagi atas enam kelompok yaitu: Kelompok negatif (aquadest), dan kelompok perlakuan ekstrak etanol kayu secang pada dosis 100,200,300,400,500 mg/kg bb. Euthanasia dilakukan pada tikus dengan cara memaparkan gas CO, serta dilakukan pembedahan pada tikus bunting dilakukan di hari ke-20 kehamilan. Pengukuran dilakukan terhadap parameter perkembangan fetus meliputi berat badan fetus, panjang badan, panjang ekor, dan parameter plasenta meliputi berat plasenta, dan histomorfometri plasenta. Histomorfometri digunakan untuk mengukur luas daerah plasenta, zona labirin dan zona basal. Hasil penelitian menunjukan pada tikus yang diberi dosis ekstrak kayu secang tidak memiliki perbedaan bermakna secara statistik terhadap berat badan janin, panjang badan, panjang ekor, berat plasenta, dan histomorfometri plasenta dibandingkan dengan kelompok kontrol (p > 0,05). Pemberian ekstrak kayu secang tidak memiliki efek toksik terhadap perkembangan plasenta yang dapat mengganggu perkembangan janin selama kehamilan. Ekstrak kayu secang tidak memiliki efek toksik terhadap plasenta dan perkembangan fetus tikus putih sampai pada dosis tertinggi 500 mg/kg bb.

Indonesia

ekstrak kayu secang, histopatologis, fetus, plasenta, tikus putih

Mon Jan 16 2023 12:02:53 GMT+0000 (Coordinated Universal Time)

true

Belum Ada Data

Cite this paper

APA Style

Tidak dapat membuat sitasi

Perlu Bantuan ?

Hubungi kami melalui Email, Whatsapp atau Media Sosial.