Pengajuan Administrasi dan Bebas Pustaka dapat dilakukan dengan mengklik tautan berikut : Pengajuan Administrasi

Pilih Bahasa:  

ID | EN | SU

Koleksi Repository Universitas Padjadjaran

Belum Login

untuk dapat mengakses full silahkan login menggunakan Email Unpad!

POTENSI LAHAN KRITIS DAN ZONA RESAPAN DI SEKITAR GUNUNG MANGLAYANG MEN...

Siti Munawaroh

Perpustakaan Universitas Padjadjaran

Kata Kunci

lahan kritis, manajemen sumber daya air, proses hierarki analitikal, sistem informasi geografis, zon

POTENSI LAHAN KRITIS DAN ZONA RESAPAN DI SEKITAR GUNUNG MANGLAYANG MENGGUNAKAN INTEGRASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAN PROSES HIERARKI ANALITIKAL

Siti Munawaroh - 270110190053

Fakultas Teknik Geologi

Abstrak:

Air merupakan kebutuhan pokok manusia yang dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari. Potensi air di Indonesia adalah 694 miliar m3/tahun dengan produksi air bersih sebesar 5,25 miliar m³ dan 619.17 juta m³ (11,79 %) di Jawa Barat. Penelitian ini berlokasi di Kawasan Gunung Manglayang yang merupakan salah satu hulu anak sungai dari DAS Citarum yang memiliki potensi air sebesar 13 miliar m3/tahun. Lereng Gunung Manglayang merupakan salah satu pusat urbanisasi sebagai kawasan pendidikan dan memiliki karakteristik geologi dan hidrogeologi yang unik berupa hasil endapan vulkanik di atas endapan danau di Cekungan Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan persebaran potensi lahan kritis dan penentuan estimasi zona resapan di sekitar Gunung Manglayang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis serta analisis Proses Hierarki Analitikal (PHA). Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari citra satelit, data primer berupa data lapangan, data sekunder dari badan pemerintah, dan studi literatur yang relevan. Data yang diperoleh dibagi menjadi tujuh parameter yaitu tutupan lahan, populasi penduduk, sifat fisik berupa pH air, curah hujan, kemiringan lereng, kerapatan drainase, serta jenis tanah dan batuan yang dibagi untuk menentukan potensi lahan kritis dan penentuan estimasi zona resapan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa jenis tanah dan batuan merupakan faktor utama yang menentukan kekritisan lahan dan zona resapan dengan bobot prioritas 0,50 dan 0,33. Daerah penelitian memiliki lahan agak kritis seluas 24,47 km2 dan lahan potensial kritis seluas 10,51 km2. Zona resapan pada lereng selatan secara alami bagus untuk daerah resapan namun menurun karena adanya perubahan penggunaan lahan. Dari penelitian ini, ditarik kesimpulan bahwa dengan memetakan potensi lahan kritis dan zona resapan, maka diperoleh informasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan manajemen sumber daya air yang berkelanjutan di masa depan khususnya untuk pengembangan di Kawasan Jatinangor.

Berkas

Nama BerkasAkses Berkas
Cover
Download
Abstrak
Download
Daftar Isi
Download
Bab 1
Download
Bab 2

Anda tidak memiliki Akses

Bab 3

Anda tidak memiliki Akses

Bab 4

Anda tidak memiliki Akses

Bab 5

Anda tidak memiliki Akses

Bab 6

File tidak tersedia

Lampiran

Anda tidak memiliki Akses

Daftar Pustaka
Download
Full Text

File tidak tersedia

Metadata

POTENSI LAHAN KRITIS DAN ZONA RESAPAN DI SEKITAR GUNUNG MANGLAYANG MENGGUNAKAN INTEGRASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAN PROSES HIERARKI ANALITIKAL

Air merupakan kebutuhan pokok manusia yang dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari. Potensi air di Indonesia adalah 694 miliar m3/tahun dengan produksi air bersih sebesar 5,25 miliar m³ dan 619.17 juta m³ (11,79 %) di Jawa Barat. Penelitian ini berlokasi di Kawasan Gunung Manglayang yang merupakan salah satu hulu anak sungai dari DAS Citarum yang memiliki potensi air sebesar 13 miliar m3/tahun. Lereng Gunung Manglayang merupakan salah satu pusat urbanisasi sebagai kawasan pendidikan dan memiliki karakteristik geologi dan hidrogeologi yang unik berupa hasil endapan vulkanik di atas endapan danau di Cekungan Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan persebaran potensi lahan kritis dan penentuan estimasi zona resapan di sekitar Gunung Manglayang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis serta analisis Proses Hierarki Analitikal (PHA). Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari citra satelit, data primer berupa data lapangan, data sekunder dari badan pemerintah, dan studi literatur yang relevan. Data yang diperoleh dibagi menjadi tujuh parameter yaitu tutupan lahan, populasi penduduk, sifat fisik berupa pH air, curah hujan, kemiringan lereng, kerapatan drainase, serta jenis tanah dan batuan yang dibagi untuk menentukan potensi lahan kritis dan penentuan estimasi zona resapan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa jenis tanah dan batuan merupakan faktor utama yang menentukan kekritisan lahan dan zona resapan dengan bobot prioritas 0,50 dan 0,33. Daerah penelitian memiliki lahan agak kritis seluas 24,47 km2 dan lahan potensial kritis seluas 10,51 km2. Zona resapan pada lereng selatan secara alami bagus untuk daerah resapan namun menurun karena adanya perubahan penggunaan lahan. Dari penelitian ini, ditarik kesimpulan bahwa dengan memetakan potensi lahan kritis dan zona resapan, maka diperoleh informasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan manajemen sumber daya air yang berkelanjutan di masa depan khususnya untuk pengembangan di Kawasan Jatinangor.

Indonesia

lahan kritis, manajemen sumber daya air, proses hierarki analitikal, sistem informasi geografis, zon

Thu Aug 10 2023 12:09:35 GMT+0000 (Coordinated Universal Time)

true

Belum Ada Data

Cite this paper

APA Style

Munawaroh , S. (2023). POTENSI LAHAN KRITIS DAN ZONA RESAPAN DI SEKITAR GUNUNG MANGLAYANG MENGGUNAKAN INTEGRASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAN PROSES HIERARKI ANALITIKAL. Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Perlu Bantuan ?

Hubungi kami melalui Email, Whatsapp atau Media Sosial.