Koleksi Repository Universitas Padjadjaran
Belum Login
untuk dapat mengakses full silahkan login menggunakan Email Unpad!
PENGARUH BIDANG DISKONTINUITAS TERHADAP KESTABILAN LERENG TAMBANG STU...
Muhammad Ilham Al Kautsar
Perpustakaan Universitas Padjadjaran
Kata Kunci
area highwall, bidang diskontinuitas, tipe longsoran, faktor keamanan, material properties
PENGARUH BIDANG DISKONTINUITAS TERHADAP KESTABILAN LERENG TAMBANG STUDI KASUS : LERENG HIGHWALL PITX PT. BERAU COAL
Muhammad Ilham Al Kautsar - 270110180033
Fakultas Teknik Geologi
Abstrak:
PT. Berau Coal adalah perusahaan yang saat ini mengelola tambang batubara dengan
metode penambangan terbuka, untuk itu diperlukan analisa geoteknik. Berdasarkan
Geologi Regional Lembar Tanjungredeb daerah penelitian merupakan zona yang
dipengaruhi oleh struktur geologi sehingga sering terjadi longsoran pada lereng
tambang yang disebabkan oleh bidang diskontinuitas. Tujuan dari penelitian ini yaitu
mengidentifikasi kelas kekuatan batuan, menentukan kestabilan lereng yang ber
diskontinuitas dan tidak ber-diskontinuitas. Metode yang digunakan berupa
pengklasifikasian kelas kekuatan batuan berdasarkan nilai Geological Strength Index
(Marinos, 2007) yang mana pada daerah penelitian klasifikasi GSI pada batupasir dan
batulempung memiliki kelas III,IV,V,dan X, batubara dan batubara lempungan kelas
III. Batupasir dan batulempung dibagi menjadi dua satuan berdasarkan nilai kekuatan
massa batuan. Dilakukan juga analisis kinematik, analisis kesetimbangan batas, dan
analisis streogram untuk mencari nilai faktor keamanan. Berdasarkan analisis
kinematik untuk menentukan jenis longsoran (Wyllie & Mah, 2004), dapat terjadi
longsoran baji pada area highwall. Analisis kesetimbangan batas dilakukan dengan dua
keadaan, yaitu dengan adanya bidang diskontinuitas dan tidak adanya bidang
diskontinuitas. Pada highwall daerah penelitian dengan keadaan adanya bidang
diskontinuitas berupa kekar memiliki nilai FK sebesar 1.636 dan pada saat tidak adanya
bidang diskontinuitas berupa kekar memiliki FK sebesar 1.365. Sedangkan pada saat
menggunakan analisis streogram memiliki nilai FK 3.4. Pada studi kasus ini, nilai FK
pada saat adanya bidang diskontinuitas lebih besar dibandingkan dengan kondisi tidak
adanya bidang diskontinuitas. Hal ini disebabkan oleh karena bidang diskontinuitas
yang ada memotong lereng kritis pada saat tidak adanya bidang diskontinuitas, hal ini
menyebabkan perubahan bidang gelincir menjadi searah dengan bidang diskontinuitas.
Berkas
Nama Berkas | Akses Berkas |
---|---|
Cover | Download |
Abstrak | Download |
Daftar Isi | Download |
Bab 1 | Download |
Bab 2 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 3 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 4 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 5 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 6 | File tidak tersedia |
Lampiran | File tidak tersedia |
Daftar Pustaka | Download |
Full Text | File tidak tersedia |
Metadata
PENGARUH BIDANG DISKONTINUITAS TERHADAP KESTABILAN LERENG TAMBANG STUDI KASUS : LERENG HIGHWALL PITX PT. BERAU COAL
PT. Berau Coal adalah perusahaan yang saat ini mengelola tambang batubara dengan <br /> metode penambangan terbuka, untuk itu diperlukan analisa geoteknik. Berdasarkan <br /> Geologi Regional Lembar Tanjungredeb daerah penelitian merupakan zona yang <br /> dipengaruhi oleh struktur geologi sehingga sering terjadi longsoran pada lereng <br /> tambang yang disebabkan oleh bidang diskontinuitas. Tujuan dari penelitian ini yaitu <br /> mengidentifikasi kelas kekuatan batuan, menentukan kestabilan lereng yang ber<br /> diskontinuitas dan tidak ber-diskontinuitas. Metode yang digunakan berupa <br /> pengklasifikasian kelas kekuatan batuan berdasarkan nilai Geological Strength Index <br /> (Marinos, 2007) yang mana pada daerah penelitian klasifikasi GSI pada batupasir dan <br /> batulempung memiliki kelas III,IV,V,dan X, batubara dan batubara lempungan kelas <br /> III. Batupasir dan batulempung dibagi menjadi dua satuan berdasarkan nilai kekuatan <br /> massa batuan. Dilakukan juga analisis kinematik, analisis kesetimbangan batas, dan <br /> analisis streogram untuk mencari nilai faktor keamanan. Berdasarkan analisis <br /> kinematik untuk menentukan jenis longsoran (Wyllie & Mah, 2004), dapat terjadi <br /> longsoran baji pada area highwall. Analisis kesetimbangan batas dilakukan dengan dua <br /> keadaan, yaitu dengan adanya bidang diskontinuitas dan tidak adanya bidang <br /> diskontinuitas. Pada highwall daerah penelitian dengan keadaan adanya bidang <br /> diskontinuitas berupa kekar memiliki nilai FK sebesar 1.636 dan pada saat tidak adanya <br /> bidang diskontinuitas berupa kekar memiliki FK sebesar 1.365. Sedangkan pada saat <br /> menggunakan analisis streogram memiliki nilai FK 3.4. Pada studi kasus ini, nilai FK <br /> pada saat adanya bidang diskontinuitas lebih besar dibandingkan dengan kondisi tidak <br /> adanya bidang diskontinuitas. Hal ini disebabkan oleh karena bidang diskontinuitas <br /> yang ada memotong lereng kritis pada saat tidak adanya bidang diskontinuitas, hal ini <br /> menyebabkan perubahan bidang gelincir menjadi searah dengan bidang diskontinuitas.
Indonesia
area highwall, bidang diskontinuitas, tipe longsoran, faktor keamanan, material properties
Wed Aug 16 2023 11:46:58 GMT+0000 (Coordinated Universal Time)
true
Belum Ada Data
Cite this paper
APA Style
Kautsar , M. I. A. (2023). PENGARUH BIDANG DISKONTINUITAS TERHADAP KESTABILAN LERENG TAMBANG STUDI KASUS : LERENG HIGHWALL PITX PT. BERAU COAL. Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
Perlu Bantuan ?
Hubungi kami melalui Email, Whatsapp atau Media Sosial.