Koleksi Repository Universitas Padjadjaran
Belum Login
untuk dapat mengakses full silahkan login menggunakan Email Unpad!
Determinan dan Konteks Sosial dalam Penggunaan Obat Tradisional pada P...
Perpustakaan Universitas Padjadjaran
Kata Kunci
Pengobatan Tradisional, Penyakit Kronis, Karakteristik Pasien, Penggunaan Obat Rasional
Determinan dan Konteks Sosial dalam Penggunaan Obat Tradisional pada Populasi Penyakit Kronis di Indonesia
Belum ada Data - 260110180087
Fakultas Farmasi
Abstrak:
Latar Belakang: Pengobatan tradisional digunakan secara meluas di Indonesia, terutama untuk pasien penyakit kronis. Hal tersebut menunjukkan kebutuhan untuk menganalisis potensi pengembangannya dan irasionalitas penggunaannya. Oleh karenanya, penelitian ini menganalisis proporsi dan karakteristik pengguna pengobatan tradisional pada pasien penyakit kronis dalam keterkaitannya pada konteks sosial penggunaan pengobatan tradisional di Indonesia. Metode: Penelitian potong lintang dilakukan terhadap pasien penyakit kronis dewasa terobati menggunakan pangkalan data Indonesian Family Life Survey kelima. Analisis deskriptif dilakukan untuk menentukan proporsi pengguna pengobatan tradisional, sedangkan regresi logistik multivariat digunakan untuk menentukan karakteristik yang terasosiasi dengannya. Analisis konteks sosial dalam penggunaan pengobatan tradisional dilakukan dalam kerangka teori health-seeking behavior dan penggunaan obat rasional. Hasil: Sebanyak 4.901 subjek diikutkan dalam penelitian ini dan 27,1% di antaranya merupakan pengguna pengobatan tradisional. Pengguna pengobatan tradisional terbanyak didapat pada pasien kanker (43,9%), gangguan hati (38,3%), gangguan kolesterol (34,3%), diabetes (33,6%), dan stroke (31,7%). Karakteristik yang berkaitan dengan pengguna pengobatan tradisional meliputi persepsi kondisi kesehatan diri yang rendah (OR 2,59, 95% CI 1,76-3,81), kepatuhan pengobatan yang rendah (OR 2,49, 95% CI 2,17-2,85), berusia di atas 65 tahun (OR 2,17, 95% CI 1,63-2,90), memiliki pendidikan tinggi (OR 1,64, 95% CI 1,17-2,29), dan tinggal di luar Pulau Jawa (OR 1,27, 95% CI 1,11-1,45). Konteks sosial yang ditemukan berpengaruh dalam penggunaan pengobatan tradisional meliputi pengetahuan, akses, dan persepsi kesehatan pasien. Kesimpulan: Rendahnya kepatuhan pengobatan yang ditemukan dalam penelitian ini menandakan kemungkinan irasionalitas pengobatan pasien penyakit kronis. Namun begitu, peranan sistem pengobatan tradisional dalam health-seeking behavior pasien menunjukkan potensi pengembangannya. Penelitian ilmiah lebih lanjut diperlukan untuk mengembangkan pengobatan tradisional di Indonesia.
Berkas
Nama Berkas | Akses Berkas |
---|---|
Cover | Download |
Abstrak | Download |
Daftar Isi | Download |
Bab 1 | Download |
Bab 2 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 3 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 4 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 5 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 6 | File tidak tersedia |
Lampiran | Anda tidak memiliki Akses |
Daftar Pustaka | Download |
Full Text | File tidak tersedia |
Metadata
Determinan dan Konteks Sosial dalam Penggunaan Obat Tradisional pada Populasi Penyakit Kronis di Indonesia
Latar Belakang: Pengobatan tradisional digunakan secara meluas di Indonesia, terutama untuk pasien penyakit kronis. Hal tersebut menunjukkan kebutuhan untuk menganalisis potensi pengembangannya dan irasionalitas penggunaannya. Oleh karenanya, penelitian ini menganalisis proporsi dan karakteristik pengguna pengobatan tradisional pada pasien penyakit kronis dalam keterkaitannya pada konteks sosial penggunaan pengobatan tradisional di Indonesia. Metode: Penelitian potong lintang dilakukan terhadap pasien penyakit kronis dewasa terobati menggunakan pangkalan data Indonesian Family Life Survey kelima. Analisis deskriptif dilakukan untuk menentukan proporsi pengguna pengobatan tradisional, sedangkan regresi logistik multivariat digunakan untuk menentukan karakteristik yang terasosiasi dengannya. Analisis konteks sosial dalam penggunaan pengobatan tradisional dilakukan dalam kerangka teori health-seeking behavior dan penggunaan obat rasional. Hasil: Sebanyak 4.901 subjek diikutkan dalam penelitian ini dan 27,1% di antaranya merupakan pengguna pengobatan tradisional. Pengguna pengobatan tradisional terbanyak didapat pada pasien kanker (43,9%), gangguan hati (38,3%), gangguan kolesterol (34,3%), diabetes (33,6%), dan stroke (31,7%). Karakteristik yang berkaitan dengan pengguna pengobatan tradisional meliputi persepsi kondisi kesehatan diri yang rendah (OR 2,59, 95% CI 1,76-3,81), kepatuhan pengobatan yang rendah (OR 2,49, 95% CI 2,17-2,85), berusia di atas 65 tahun (OR 2,17, 95% CI 1,63-2,90), memiliki pendidikan tinggi (OR 1,64, 95% CI 1,17-2,29), dan tinggal di luar Pulau Jawa (OR 1,27, 95% CI 1,11-1,45). Konteks sosial yang ditemukan berpengaruh dalam penggunaan pengobatan tradisional meliputi pengetahuan, akses, dan persepsi kesehatan pasien. Kesimpulan: Rendahnya kepatuhan pengobatan yang ditemukan dalam penelitian ini menandakan kemungkinan irasionalitas pengobatan pasien penyakit kronis. Namun begitu, peranan sistem pengobatan tradisional dalam health-seeking behavior pasien menunjukkan potensi pengembangannya. Penelitian ilmiah lebih lanjut diperlukan untuk mengembangkan pengobatan tradisional di Indonesia.
Indonesia
Pengobatan Tradisional, Penyakit Kronis, Karakteristik Pasien, Penggunaan Obat Rasional
Tue Aug 01 2023 11:19:33 GMT+0000 (Coordinated Universal Time)
true
Belum Ada Data
Cite this paper
APA Style
Tidak dapat membuat sitasi
Perlu Bantuan ?
Hubungi kami melalui Email, Whatsapp atau Media Sosial.