Koleksi Repository Universitas Padjadjaran
Belum Login
untuk dapat mengakses full silahkan login menggunakan Email Unpad!
Strategi Membangun Relasi Dalam Coffeeshop Inklusi
Maudy Rizkiana Poedjadi
Perpustakaan Universitas Padjadjaran
Kata Kunci
cafe inklusi, proses membangun relasi, disabilitas
Strategi Membangun Relasi Dalam Coffeeshop Inklusi
Maudy Rizkiana Poedjadi - 210120200506
Fakultas Ilmu Komunikasi
Abstrak:
Latar Belakang: Café inklusi muncul sebagai bentuk dukungan dari berbagai pihak dalam memberdayakan penyanadang disabilitas. Dalam membangun café inklusi, dibutuhkan banyak faktor-faktor yang menyertainya. Faktor-faktor tersebut adalah proses perekrutan, proses pembinaan dan proses membangun relasi. Di sisi lain, pada ketiga proses tersebut seringkali muncul hambatan-hambatan yang timbul akibat dari cara berkomunikasi dari karyawan disabilitas dengan owner. Tujuan: Studi ini bertujuan untuk melakukan eksplorasi terhadap proses perekrutan, pembinaan, proses membangun relasi serta hambatan yang dirasakan pada coffeeshop inklusi dengan karyawan yang berbeda jenis disabilitas yaitu Café More (tuna netra), Kopi Tuli (tuli), dan Difabis.(tuna daksa dan tuli) Metode: metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus eksploratif melalui observasi partisipatif dan wawancara mendalam. Hasil: Terdapat perbedaan pada ketiga coffeeshop tersebut. Pada proses perekrutan Difabis dan Café More melibatkan organisasi dan asosiasi professional sedangkan Koptul tidak melibatkan organisasi atau asosiasi apapun. Pada proses pembinaan, Café More di bina oleh asosiasi Siloam Centre; Kopi Tuli dibina oleh owner tuli yang memiliki sertifikasi di bidang peracikan kopi; sedangkan Difabis bekerjasama dengan Coffeeshop di Jakarta untuk melakukan pelatihan. Pada proses membangun relasi, Difabis dan Café More memerlukan waktu beradaptasi untuk bisa saling memahami, sedangkan pada Koptul tidak terdapat kesulitan dalam membangun relasi. Kesimpulan: terdapat perbedaan proses perekrutan, pembinaan, proses membangun relasi dan hambatan yang dirasakan oleh owner coffeeshop. Perbedaan ini bergantung pada pihak eksternal yang terlibat (asosiasi organisasi) dan jenis penyandang disabilitas
Berkas
Nama Berkas | Akses Berkas |
---|---|
Cover | Download |
Abstrak | Download |
Daftar Isi | Download |
Bab 1 | Download |
Bab 2 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 3 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 4 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 5 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 6 | File tidak tersedia |
Lampiran | Anda tidak memiliki Akses |
Daftar Pustaka | Download |
Full Text | File tidak tersedia |
Metadata
Strategi Membangun Relasi Dalam Coffeeshop Inklusi
Latar Belakang: Café inklusi muncul sebagai bentuk dukungan dari berbagai pihak dalam memberdayakan penyanadang disabilitas. Dalam membangun café inklusi, dibutuhkan banyak faktor-faktor yang menyertainya. Faktor-faktor tersebut adalah proses perekrutan, proses pembinaan dan proses membangun relasi. Di sisi lain, pada ketiga proses tersebut seringkali muncul hambatan-hambatan yang timbul akibat dari cara berkomunikasi dari karyawan disabilitas dengan owner. Tujuan: Studi ini bertujuan untuk melakukan eksplorasi terhadap proses perekrutan, pembinaan, proses membangun relasi serta hambatan yang dirasakan pada coffeeshop inklusi dengan karyawan yang berbeda jenis disabilitas yaitu Café More (tuna netra), Kopi Tuli (tuli), dan Difabis.(tuna daksa dan tuli) Metode: metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus eksploratif melalui observasi partisipatif dan wawancara mendalam. Hasil: Terdapat perbedaan pada ketiga coffeeshop tersebut. Pada proses perekrutan Difabis dan Café More melibatkan organisasi dan asosiasi professional sedangkan Koptul tidak melibatkan organisasi atau asosiasi apapun. Pada proses pembinaan, Café More di bina oleh asosiasi Siloam Centre; Kopi Tuli dibina oleh owner tuli yang memiliki sertifikasi di bidang peracikan kopi; sedangkan Difabis bekerjasama dengan Coffeeshop di Jakarta untuk melakukan pelatihan. Pada proses membangun relasi, Difabis dan Café More memerlukan waktu beradaptasi untuk bisa saling memahami, sedangkan pada Koptul tidak terdapat kesulitan dalam membangun relasi. Kesimpulan: terdapat perbedaan proses perekrutan, pembinaan, proses membangun relasi dan hambatan yang dirasakan oleh owner coffeeshop. Perbedaan ini bergantung pada pihak eksternal yang terlibat (asosiasi organisasi) dan jenis penyandang disabilitas
Indonesia
cafe inklusi, proses membangun relasi, disabilitas
Mon Sep 04 2023 09:17:25 GMT+0000 (Coordinated Universal Time)
true
Belum Ada Data
Cite this paper
APA Style
Poedjadi , M. R. (2023). Strategi Membangun Relasi Dalam Coffeeshop Inklusi. Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran
Perlu Bantuan ?
Hubungi kami melalui Email, Whatsapp atau Media Sosial.