Koleksi Repository Universitas Padjadjaran
Belum Login
untuk dapat mengakses full silahkan login menggunakan Email Unpad!
Peran Moderasi Dukungan Sosial terhadap Hubungan Rumination dan Posttr...
Perpustakaan Universitas Padjadjaran
Kata Kunci
dukungan sosial, kekerasan dalam pacaran, posttraumatic growth, rumination
Peran Moderasi Dukungan Sosial terhadap Hubungan Rumination dan Posttraumatic Growth pada Perempuan Emerging Adult dengan Pengalaman Kekerasan dalam Pacaran
Belum ada Data - 190420200021
Fakultas Psikologi
Abstrak:
Kekerasan Dalam Pacaran (KDP) menjadi salah satu pengalaman traumatis yang dialami perempuan muda di Indonesia. Kejadian traumatis dapat mengguncang pandangan seseorang terhadap diri dan dunianya. Terlepas dari dampak negatif dari pengalaman traumatis, terdapat korban kekerasan yang dapat mengalami posttraumatic growth. Posttraumatic growth dapat dicapai setelah seseorang melalui proses adaptasi kognitif dalam memahami kejadian traumatis, atau disebut dengan rumination. Proses rumination tidak dapat dilepaskan dari lingkungan sosial seseorang. Adanya dukungan sosial dapat membantu seseorang yang sedang mengalami rumination untuk lebih mudah mencapai posttraumatic growth. Penelitian ini berupaya menguji peran moderasi dukungan sosial dalam memperkuat hubungan antara rumination dan posttraumatic growth. Pengambilan data dilakukan secara daring dan melibatkan 105 perempuan berusia 18-25 tahun yang pernah berada dalam hubungan pacaran dengan kekerasan selama minimal satu tahun lamanya. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ukur Revised Conflict Tactics Scale (CTS), Event-Related Rumination Inventory (ERRI), Interpersonal Support Evaluation List (ISEL), dan Posttraumatic Growth Inventory-X (PTGI-X). Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa mayoritas partisipan memiliki intrusive rumination tinggi (54,29%), deliberate rumination tinggi (68,57%), mendapatkan dukungan sosial yang tinggi (52,4%), dan mengalami posttraumatic growth dalam level yang tinggi pula (50,48%). Hasil analisis model moderasi sederhana Hayes menunjukkan bahwa tidak terdapat peran moderasi dukungan sosial dalam memperkuat ataupun memperlemah hubungan antara intrusive rumination dan posttraumatic growth (B= -0,2129, p= 0,7122). Akan tetapi, ditemukan peran moderasi dukungan sosial terhadap hubungan antara deliberate rumination dan posttraumatic growth (B= 1,9143, p<0,05). Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa bentuk dukungan sosial yang berperan secara signifikan dalam memperkuat hubungan antara deliberate rumination dan posttraumatic growth adalah self-esteem support (B= 2,2896, p<0,05) dan belonging support (B= 1,6795, p<0,05). Penelitian ini dapat menjadi acuan intervensi psikologi dalam memberikan dukungan sosial yang tepat sesuai dengan kebutuhan perempuan yang pernah mengalami Kekerasan Dalam Pacaran (KDP).
Berkas
Nama Berkas | Akses Berkas |
---|---|
Cover | Download |
Abstrak | Download |
Daftar Isi | Download |
Bab 1 | Download |
Bab 2 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 3 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 4 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 5 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 6 | File tidak tersedia |
Lampiran | Anda tidak memiliki Akses |
Daftar Pustaka | Download |
Full Text | File tidak tersedia |
Metadata
Peran Moderasi Dukungan Sosial terhadap Hubungan Rumination dan Posttraumatic Growth pada Perempuan Emerging Adult dengan Pengalaman Kekerasan dalam Pacaran
Kekerasan Dalam Pacaran (KDP) menjadi salah satu pengalaman traumatis yang dialami perempuan muda di Indonesia. Kejadian traumatis dapat mengguncang pandangan seseorang terhadap diri dan dunianya. Terlepas dari dampak negatif dari pengalaman traumatis, terdapat korban kekerasan yang dapat mengalami posttraumatic growth. Posttraumatic growth dapat dicapai setelah seseorang melalui proses adaptasi kognitif dalam memahami kejadian traumatis, atau disebut dengan rumination. Proses rumination tidak dapat dilepaskan dari lingkungan sosial seseorang. Adanya dukungan sosial dapat membantu seseorang yang sedang mengalami rumination untuk lebih mudah mencapai posttraumatic growth. Penelitian ini berupaya menguji peran moderasi dukungan sosial dalam memperkuat hubungan antara rumination dan posttraumatic growth. Pengambilan data dilakukan secara daring dan melibatkan 105 perempuan berusia 18-25 tahun yang pernah berada dalam hubungan pacaran dengan kekerasan selama minimal satu tahun lamanya. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ukur Revised Conflict Tactics Scale (CTS), Event-Related Rumination Inventory (ERRI), Interpersonal Support Evaluation List (ISEL), dan Posttraumatic Growth Inventory-X (PTGI-X). Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa mayoritas partisipan memiliki intrusive rumination tinggi (54,29%), deliberate rumination tinggi (68,57%), mendapatkan dukungan sosial yang tinggi (52,4%), dan mengalami posttraumatic growth dalam level yang tinggi pula (50,48%). Hasil analisis model moderasi sederhana Hayes menunjukkan bahwa tidak terdapat peran moderasi dukungan sosial dalam memperkuat ataupun memperlemah hubungan antara intrusive rumination dan posttraumatic growth (B= -0,2129, p= 0,7122). Akan tetapi, ditemukan peran moderasi dukungan sosial terhadap hubungan antara deliberate rumination dan posttraumatic growth (B= 1,9143, p<0,05). Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa bentuk dukungan sosial yang berperan secara signifikan dalam memperkuat hubungan antara deliberate rumination dan posttraumatic growth adalah self-esteem support (B= 2,2896, p<0,05) dan belonging support (B= 1,6795, p<0,05). Penelitian ini dapat menjadi acuan intervensi psikologi dalam memberikan dukungan sosial yang tepat sesuai dengan kebutuhan perempuan yang pernah mengalami Kekerasan Dalam Pacaran (KDP).
Indonesia
dukungan sosial, kekerasan dalam pacaran, posttraumatic growth, rumination
Sun Aug 20 2023 20:22:51 GMT+0000 (Coordinated Universal Time)
true
Belum Ada Data
Cite this paper
APA Style
Tidak dapat membuat sitasi
Perlu Bantuan ?
Hubungi kami melalui Email, Whatsapp atau Media Sosial.