Koleksi Repository Universitas Padjadjaran
Belum Login
untuk dapat mengakses full silahkan login menggunakan Email Unpad!
Gambaran Conflict Resolution Styles dalam Hubungan Pacaran pada Mahasi...
Perpustakaan Universitas Padjadjaran
Kata Kunci
conflict resolution styles, mahasiswa, hubungan pacaran
Gambaran Conflict Resolution Styles dalam Hubungan Pacaran pada Mahasiswa di Bandung
Belum ada Data - 190110190084
Fakultas Psikologi
Abstrak:
Mahasiswa mempunyai love and belonging needs serta berada pada tahap di mana membutuhkan keintiman dengan individu lain, sehingga hal-hal tersebut mendorong mahasiswa untuk menjalin hubungan pacaran. Dalam menjalin hubungan pacaran, mereka akan menemui konflik dalam hubungan pacaran yang jika tidak diatasi dengan baik akan mengacaukan kehidupan akademik mahasiswa. Oleh karena itu, diperlukan keterampilan conflict resolution yang baik pada mahasiswa dalam hubungan pacaran. Terdapat beberapa strategi untuk menyelesaikan konflik (conflict resolution styles) yang digagas oleh Kurdek (1994), yaitu positive problem solving, conflict engagement, withdrawal, dan compliance. Maka, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran conflict resolution styles dalam hubungan pacaran pada mahasiswa di Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian deskriptif. Alat ukur yang digunakan adalah Conflict Resolution Styles Inventory (Kurdek, 1994) yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Asycaesariani (2017). Teknik convenience sampling digunakan dengan kriteria sampel adalah mahasiswa yang berkuliah di Bandung, sedang menjalani hubungan pacaran, berusia 20-25 tahun dan pernah mengalami konflik interpersonal dengan pasangan. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan google form berisi kuesioner penelitian CRSI di mana mendapatkan 146 responden. Hasil dalam penelitian ini menemukan bahwa positive problem solving menjadi conflict resolution style yang paling sering digunakan oleh mayoritas mahasiswa dalam menyelesaikan konflik dengan pasangan, compliance kadang-kadang digunakan oleh sebagian besar mahasiswa, dan conflict engagement serta withdrawal jarang digunakan oleh mahasiswa. Artinya, mayoritas mahasiswa lebih sering menggunakan conflict resolution styles yang konstruktif daripada destruktif dalam menyelesaikan konflik dengan pasangan. Penggunaan conflict resolution styles yang konstruktif dapat meningkatkan kepuasan individu dalam hubungan pacaran serta hubungan pacaran dapat bertahan lebih lama.
Berkas
Nama Berkas | Akses Berkas |
---|---|
Cover | Download |
Abstrak | Download |
Daftar Isi | Download |
Bab 1 | Download |
Bab 2 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 3 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 4 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 5 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 6 | File tidak tersedia |
Lampiran | Anda tidak memiliki Akses |
Daftar Pustaka | Download |
Full Text | File tidak tersedia |
Metadata
Gambaran Conflict Resolution Styles dalam Hubungan Pacaran pada Mahasiswa di Bandung
Mahasiswa mempunyai love and belonging needs serta berada pada tahap di mana membutuhkan keintiman dengan individu lain, sehingga hal-hal tersebut mendorong mahasiswa untuk menjalin hubungan pacaran. Dalam menjalin hubungan pacaran, mereka akan menemui konflik dalam hubungan pacaran yang jika tidak diatasi dengan baik akan mengacaukan kehidupan akademik mahasiswa. Oleh karena itu, diperlukan keterampilan conflict resolution yang baik pada mahasiswa dalam hubungan pacaran. Terdapat beberapa strategi untuk menyelesaikan konflik (conflict resolution styles) yang digagas oleh Kurdek (1994), yaitu positive problem solving, conflict engagement, withdrawal, dan compliance. Maka, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran conflict resolution styles dalam hubungan pacaran pada mahasiswa di Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian deskriptif. Alat ukur yang digunakan adalah Conflict Resolution Styles Inventory (Kurdek, 1994) yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Asycaesariani (2017). Teknik convenience sampling digunakan dengan kriteria sampel adalah mahasiswa yang berkuliah di Bandung, sedang menjalani hubungan pacaran, berusia 20-25 tahun dan pernah mengalami konflik interpersonal dengan pasangan. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan google form berisi kuesioner penelitian CRSI di mana mendapatkan 146 responden. Hasil dalam penelitian ini menemukan bahwa positive problem solving menjadi conflict resolution style yang paling sering digunakan oleh mayoritas mahasiswa dalam menyelesaikan konflik dengan pasangan, compliance kadang-kadang digunakan oleh sebagian besar mahasiswa, dan conflict engagement serta withdrawal jarang digunakan oleh mahasiswa. Artinya, mayoritas mahasiswa lebih sering menggunakan conflict resolution styles yang konstruktif daripada destruktif dalam menyelesaikan konflik dengan pasangan. Penggunaan conflict resolution styles yang konstruktif dapat meningkatkan kepuasan individu dalam hubungan pacaran serta hubungan pacaran dapat bertahan lebih lama.
Indonesia
conflict resolution styles, mahasiswa, hubungan pacaran
Tue Aug 22 2023 10:13:29 GMT+0000 (Coordinated Universal Time)
true
Belum Ada Data
Cite this paper
APA Style
Tidak dapat membuat sitasi
Perlu Bantuan ?
Hubungi kami melalui Email, Whatsapp atau Media Sosial.