Koleksi Repository Universitas Padjadjaran
Belum Login
untuk dapat mengakses full silahkan login menggunakan Email Unpad!
Giliran Bicara dalam Tuturan James Corden dan Personil BTS di Gelar Wi...
INDAH WULANDARI
Perpustakaan Universitas Padjadjaran
Kata Kunci
giliran bicara, pemarkah giliran bicara, analisis percakapan, gelar wicara, piranti giliran bicara
Giliran Bicara dalam Tuturan James Corden dan Personil BTS di Gelar Wicara The Late Late Show With James Corden: Analisis Percakapan
INDAH WULANDARI - 180410170067
Fakultas Ilmu Budaya
Abstrak:
Skripsi dengan judul “Giliran Bicara dalam Tuturan James Corden dan Personil BTS di Gelar Wicara The Late Late Show With James Corden” ini membahas tentang bagaimana giliran bicara dilakukan dalam tuturan antara James Corden dan para personil BTS pada gelar wicara The Late Late Show With James Corden. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan piranti giliran bicara dan unit pemarkah giliran bicara dalam tuturan James Corden dan para personil BTS. menggunakan teori mekanisme giliran bicara Sacks (1974) dan teori pemarkah giliran bicara Stenstrom (1994). Data penelitian diambil dari episode 65 dari gelar wicara The Late Late Show With James Corden. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan kajian analisis percakapan, terutama giliran bicara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam tuturan James Corden maupun para personil BTS piranti giliran bicara yang ditemukan berupa turn constructional unit (TCU) yang terdiri dari kata, frasa, klausa, dan kalimat dan transition relevance place (TRP) yang ditunjukkan melalui intonasi naik dan turun. Berdasarkan pemarkah giliran bicaranya, terdapat tiga strategi giliran bicara, yaitu mengambil giliran bicara (taking the floor) dengan pemarkah verbal filler, filled pause, silent pause, uptake, link, dan repetisi leksikal, mempertahankan giliran bicara (holding the floor) dengan pemarkah verbal filler, filled pause, silent pause, dan repetisi leksikal, dan memberikan giliran bicara (yielding the floor) dengan pemarkah prompting berupa pertanyaan. James Corden lebih banyak menggunakan strategi memberikan giliran bicara, sehubungan dengan perannya sebagai pembawa acara dalam gelar wicara, sedangkan para personil BTS lebih banyak menggunakan strategi mengambil giliran bicara untuk menjawab pertanyaan dari pembawa acara.
Berkas
Nama Berkas | Akses Berkas |
---|---|
Cover | Download |
Abstrak | Download |
Daftar Isi | Download |
Bab 1 | Download |
Bab 2 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 3 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 4 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 5 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 6 | File tidak tersedia |
Lampiran | Anda tidak memiliki Akses |
Daftar Pustaka | Download |
Full Text | File tidak tersedia |
Metadata
Giliran Bicara dalam Tuturan James Corden dan Personil BTS di Gelar Wicara The Late Late Show With James Corden: Analisis Percakapan
Skripsi dengan judul “Giliran Bicara dalam Tuturan James Corden dan Personil BTS di Gelar Wicara The Late Late Show With James Corden” ini membahas tentang bagaimana giliran bicara dilakukan dalam tuturan antara James Corden dan para personil BTS pada gelar wicara The Late Late Show With James Corden. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan piranti giliran bicara dan unit pemarkah giliran bicara dalam tuturan James Corden dan para personil BTS. menggunakan teori mekanisme giliran bicara Sacks (1974) dan teori pemarkah giliran bicara Stenstrom (1994). Data penelitian diambil dari episode 65 dari gelar wicara The Late Late Show With James Corden. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan kajian analisis percakapan, terutama giliran bicara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam tuturan James Corden maupun para personil BTS piranti giliran bicara yang ditemukan berupa turn constructional unit (TCU) yang terdiri dari kata, frasa, klausa, dan kalimat dan transition relevance place (TRP) yang ditunjukkan melalui intonasi naik dan turun. Berdasarkan pemarkah giliran bicaranya, terdapat tiga strategi giliran bicara, yaitu mengambil giliran bicara (taking the floor) dengan pemarkah verbal filler, filled pause, silent pause, uptake, link, dan repetisi leksikal, mempertahankan giliran bicara (holding the floor) dengan pemarkah verbal filler, filled pause, silent pause, dan repetisi leksikal, dan memberikan giliran bicara (yielding the floor) dengan pemarkah prompting berupa pertanyaan. James Corden lebih banyak menggunakan strategi memberikan giliran bicara, sehubungan dengan perannya sebagai pembawa acara dalam gelar wicara, sedangkan para personil BTS lebih banyak menggunakan strategi mengambil giliran bicara untuk menjawab pertanyaan dari pembawa acara.
Indonesia
giliran bicara, pemarkah giliran bicara, analisis percakapan, gelar wicara, piranti giliran bicara
Wed Aug 30 2023 21:07:13 GMT+0000 (Coordinated Universal Time)
true
42463
Cite this paper
APA Style
Wulandari , I. (2023). Giliran Bicara dalam Tuturan James Corden dan Personil BTS di Gelar Wicara The Late Late Show With James Corden: Analisis Percakapan. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran
Perlu Bantuan ?
Hubungi kami melalui Email, Whatsapp atau Media Sosial.