Koleksi Repository Universitas Padjadjaran
Belum Login
untuk dapat mengakses full silahkan login menggunakan Email Unpad!
EFEKTIVITAS PENGADAAN BARANG DAN JASA SECARA ELEKTRONIK (E-PROCUREMENT...
Reyza Fadhya Satyagatra Erwan
Perpustakaan Universitas Padjadjaran
Kata Kunci
LPSE, Pengadaan Barang dan Jasa, Teori Efektivitas, Input, Proses, Output
EFEKTIVITAS PENGADAAN BARANG DAN JASA SECARA ELEKTRONIK (E-PROCUREMENT) PADA LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK KOTA BANDUNG
Reyza Fadhya Satyagatra Erwan - 170104180058
Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik
Abstrak:
Permasalahan dalam proses pengadaan barang/jasa konvensional dikarenakan adanya kasus penyalahan prosedur terkait proses pengadaan, adanya ketidak transparan dalam proses pengumuman lelang yang seringkali terjadi, syarat-syarat maupun spesifikasi dokumen pengadaan yang diarahkan kepada pihak tertentu, ketidak fokusan panitia pada proses pelaksanaan tugas, serta masih ditemukan masalah yaitu ditemukannya intervensi terhadap panitia Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa secara elektronik (e-procurement) diterapkan untuk menghindari peluang-peluang terjadinya kecurangan atau penyalahgunaan dengan sistem pengadaan konvensional. Peluang kontak langsung antara panitia pengadaan dengan penyedia barang/jasa dapat diminimalisir melalui pengadaan secara elektronik, hingga dalam prosesnya mampu menghemat biaya dan hemat waktu, berlangsung secara transparan, serta mampu dipertanggungjawabkan. Pemerintah Kota Bandung sudah menjalankan kebijakan e-procurement tersebut dengan dasar hukum Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021. Secara teoritik, pengadaan barang/jasa secara elektronik ini memang lebih banyak keuntungan yang diperoleh dibanding dengan pengadaan barang/jasa secara manual. Akan tetapi, dalam teknis pelaksanaannya ternyata masih terdapat beberapa permasalahan.
Maksud dilakukannya penelitian ini yaitu untuk menganalisis dan mendeskripsikan proses pengadaan pada bagian pengadaan barang dan jasa secara Elektronik di Kota Bandung. Menggunakan pendekatan secara kualitatif dengan metode deskriptif, adapun teori yang digunakan adalah teori dari Jones (1994) yang memfokuskan pada Input, Proses, serta Output.
Berdasarkan hasil wawancara mengenai Input pada pengadaan barang dan jasa secara elektrnik dapat ditarik kesimpulan bahwa sarana dan prasarana serta SDM yang tersedia sudah memadai, hal ini disebutkan oleh ketiga informan walaupun dalam jawabannya terdapat kesamaan serta perbedaan, mereka menilai bahwa Sarana dan Prasarana untuk sekarang sudah cukup namun perlu digaris bawahi bahwa harus diseimbangi dengan SDM yang sesuai dan juga bisa mengoptimaplkan kinerja LPSE itu sendiri. Berdasarkan hasil analisis proses dalam pengadaan barang dan jasa Kota Bandung dapat disimpulkan bahwa dalam memberikan sosialisasi e-procurement untuk memberikan sosialisasi kepada beberapa organisasi terkait dan masyarakat sebagai objek dari tujuan kerja pemerintah di lingkungan Kota Bandung Bahwa pada proses output yang lebih ditekankan oleh para Informan adalah sistem informasi yang lebih baik serta pelayanan pada pengadaan barang dan jasa lebih baik. Tingkat efesiensi pengadaan barang dan jasa dari pagu RUP pagu HPS. Proses e-procurement setahun bisa segitu dari pagu anggaran. Dalam alur mekanisme penguman SiRUP Berdasarkan Peraturan Presiden No.16 Tahun 2018 tentang Perencanaan Pengadaan Pasal 18 ayat 2 nomor 83.
Berkas
Nama Berkas | Akses Berkas |
---|---|
Cover | Download |
Abstrak | Download |
Daftar Isi | Download |
Bab 1 | Download |
Bab 2 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 3 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 4 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 5 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 6 | File tidak tersedia |
Lampiran | Anda tidak memiliki Akses |
Daftar Pustaka | Download |
Full Text | File tidak tersedia |
Metadata
EFEKTIVITAS PENGADAAN BARANG DAN JASA SECARA ELEKTRONIK (E-PROCUREMENT) PADA LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK KOTA BANDUNG
Permasalahan dalam proses pengadaan barang/jasa konvensional dikarenakan adanya kasus penyalahan prosedur terkait proses pengadaan, adanya ketidak transparan dalam proses pengumuman lelang yang seringkali terjadi, syarat-syarat maupun spesifikasi dokumen pengadaan yang diarahkan kepada pihak tertentu, ketidak fokusan panitia pada proses pelaksanaan tugas, serta masih ditemukan masalah yaitu ditemukannya intervensi terhadap panitia Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa secara elektronik (e-procurement) diterapkan untuk menghindari peluang-peluang terjadinya kecurangan atau penyalahgunaan dengan sistem pengadaan konvensional. Peluang kontak langsung antara panitia pengadaan dengan penyedia barang/jasa dapat diminimalisir melalui pengadaan secara elektronik, hingga dalam prosesnya mampu menghemat biaya dan hemat waktu, berlangsung secara transparan, serta mampu dipertanggungjawabkan. Pemerintah Kota Bandung sudah menjalankan kebijakan e-procurement tersebut dengan dasar hukum Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021. Secara teoritik, pengadaan barang/jasa secara elektronik ini memang lebih banyak keuntungan yang diperoleh dibanding dengan pengadaan barang/jasa secara manual. Akan tetapi, dalam teknis pelaksanaannya ternyata masih terdapat beberapa permasalahan.<br /> Maksud dilakukannya penelitian ini yaitu untuk menganalisis dan mendeskripsikan proses pengadaan pada bagian pengadaan barang dan jasa secara Elektronik di Kota Bandung. Menggunakan pendekatan secara kualitatif dengan metode deskriptif, adapun teori yang digunakan adalah teori dari Jones (1994) yang memfokuskan pada Input, Proses, serta Output.<br /> Berdasarkan hasil wawancara mengenai Input pada pengadaan barang dan jasa secara elektrnik dapat ditarik kesimpulan bahwa sarana dan prasarana serta SDM yang tersedia sudah memadai, hal ini disebutkan oleh ketiga informan walaupun dalam jawabannya terdapat kesamaan serta perbedaan, mereka menilai bahwa Sarana dan Prasarana untuk sekarang sudah cukup namun perlu digaris bawahi bahwa harus diseimbangi dengan SDM yang sesuai dan juga bisa mengoptimaplkan kinerja LPSE itu sendiri. Berdasarkan hasil analisis proses dalam pengadaan barang dan jasa Kota Bandung dapat disimpulkan bahwa dalam memberikan sosialisasi e-procurement untuk memberikan sosialisasi kepada beberapa organisasi terkait dan masyarakat sebagai objek dari tujuan kerja pemerintah di lingkungan Kota Bandung Bahwa pada proses output yang lebih ditekankan oleh para Informan adalah sistem informasi yang lebih baik serta pelayanan pada pengadaan barang dan jasa lebih baik. Tingkat efesiensi pengadaan barang dan jasa dari pagu RUP pagu HPS. Proses e-procurement setahun bisa segitu dari pagu anggaran. Dalam alur mekanisme penguman SiRUP Berdasarkan Peraturan Presiden No.16 Tahun 2018 tentang Perencanaan Pengadaan Pasal 18 ayat 2 nomor 83.<br />
Indonesia
LPSE, Pengadaan Barang dan Jasa, Teori Efektivitas, Input, Proses, Output
Thu Aug 31 2023 16:50:32 GMT+0000 (Coordinated Universal Time)
true
Belum Ada Data
Cite this paper
APA Style
Erwan , R. F. S. (2023). EFEKTIVITAS PENGADAAN BARANG DAN JASA SECARA ELEKTRONIK (E-PROCUREMENT) PADA LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK KOTA BANDUNG. Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Universitas Padjadjaran
Perlu Bantuan ?
Hubungi kami melalui Email, Whatsapp atau Media Sosial.