Koleksi Repository Universitas Padjadjaran
Belum Login
untuk dapat mengakses full silahkan login menggunakan Email Unpad!
DETEKSI HUMAN HERPESVIRUSES DALAM SERUM DAN SALIVA PASIEN HIV
Perpustakaan Universitas Padjadjaran
Kata Kunci
HIV/AIDS, HHVs, saliva, serum
DETEKSI HUMAN HERPESVIRUSES DALAM SERUM DAN SALIVA PASIEN HIV
Belum ada Data - 160721190008
Fakultas Kedokteran Gigi
Abstrak:
Pendahuluan: Infeksi human immunodeficiency virus (HIV) seringkali dihubungkan dengan peningkatan risiko infeksi human herpesvirus (HHVs) yang merupakan virus DNA yang sangat umum dapat menyebabkan berbagai penyakit orofasial, virus tersebut sifatnya sangat menular dan setelah infeksi primer bertahan dalam bentuk laten. HHVs terdiri dari herpes simpleks virus tipe 1 (HSV-1), HSV-2, varicella zoster virus (VZV), Epstein Barr virus (EBV, HHV-4), cytomegalovirus (CMV), HHV-6, HHV-7, dan HHV-8. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi keberadaan anggota virus HHVs dalam saliva dan serum orang yang terinfeksi HIV dan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan jumlah virus anggota HHVs antara saliva dan serum. Metode: Jenis penelitian adalah cross sectional dengan pengambilan sampel secara stratified random sampling untuk memilih 30 sampel saliva dan serum dari tiga puluh pasien terinfeksi HIV yang berobat di klinik HIV Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat, Indonesia. HHVs diperiksa menggunakan microarray DNA PCR multipleks Clart Entherpex. Hasil penelitian dianalisis dengan software statisik SPSS. Hasil: Pasien HIV laki-laki (76,67%) lebih banyak dari pasien perempuan (23,33%) (p<0,05), dan rentang usia 25-49 tahun (93,33%) adalah kelompok usia terbanyak (p<0,05). Didapatkan HHVs saliva (75%) dan serum (50%), tidak ada perbedaan yang signifikan (p>0,05). Pada saliva terdeteksi HSV-1 (6,67%), HSV-2 (6,67%), VZV (0%), EBV (86,67%), CMV (63,33%)), HHV-6 (40%), HHV-7 (83,33), HHV-8 (0%). Pada serum terdeteksi HSV-1 (0%), HSV-2 (20%), VZV (0%), EBV (30%), CMV (40%), HHV-6 (0%), HHV-7 (76,67%), HHV-8 (0%). VZV dan HHV-8 tidak terdeteksi baik pada saliva maupun serum subjek. EBV dan HHV-6 secara signifikan terdeteksi dalam saliva pasien HIV dibandingkan serum (P < 0,05). Kesimpulan: HSV-1, EBV, CMV, HHV-6 dan HHV-7 lebih banyak ditemukan pada saliva dibandingkan pada serum orang yang terinfeksi HIV. Temuan ini menunjukkan bahwa saliva merupakan faktor risiko potensial penularan virus tersebut, namun tidak ada perbedaan yang signifikan jumlah virus HHVs yang terdapat dalam serum dan saliva.
Berkas
Nama Berkas | Akses Berkas |
---|---|
Cover | Download |
Abstrak | Download |
Daftar Isi | Download |
Bab 1 | Download |
Bab 2 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 3 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 4 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 5 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 6 | File tidak tersedia |
Lampiran | Anda tidak memiliki Akses |
Daftar Pustaka | Download |
Full Text | File tidak tersedia |
Metadata
DETEKSI HUMAN HERPESVIRUSES DALAM SERUM DAN SALIVA PASIEN HIV
Pendahuluan: Infeksi human immunodeficiency virus (HIV) seringkali dihubungkan dengan peningkatan risiko infeksi human herpesvirus (HHVs) yang merupakan virus DNA yang sangat umum dapat menyebabkan berbagai penyakit orofasial, virus tersebut sifatnya sangat menular dan setelah infeksi primer bertahan dalam bentuk laten. HHVs terdiri dari herpes simpleks virus tipe 1 (HSV-1), HSV-2, varicella zoster virus (VZV), Epstein Barr virus (EBV, HHV-4), cytomegalovirus (CMV), HHV-6, HHV-7, dan HHV-8. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi keberadaan anggota virus HHVs dalam saliva dan serum orang yang terinfeksi HIV dan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan jumlah virus anggota HHVs antara saliva dan serum. Metode: Jenis penelitian adalah cross sectional dengan pengambilan sampel secara stratified random sampling untuk memilih 30 sampel saliva dan serum dari tiga puluh pasien terinfeksi HIV yang berobat di klinik HIV Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat, Indonesia. HHVs diperiksa menggunakan microarray DNA PCR multipleks Clart Entherpex. Hasil penelitian dianalisis dengan software statisik SPSS. Hasil: Pasien HIV laki-laki (76,67%) lebih banyak dari pasien perempuan (23,33%) (p<0,05), dan rentang usia 25-49 tahun (93,33%) adalah kelompok usia terbanyak (p<0,05). Didapatkan HHVs saliva (75%) dan serum (50%), tidak ada perbedaan yang signifikan (p>0,05). Pada saliva terdeteksi HSV-1 (6,67%), HSV-2 (6,67%), VZV (0%), EBV (86,67%), CMV (63,33%)), HHV-6 (40%), HHV-7 (83,33), HHV-8 (0%). Pada serum terdeteksi HSV-1 (0%), HSV-2 (20%), VZV (0%), EBV (30%), CMV (40%), HHV-6 (0%), HHV-7 (76,67%), HHV-8 (0%). VZV dan HHV-8 tidak terdeteksi baik pada saliva maupun serum subjek. EBV dan HHV-6 secara signifikan terdeteksi dalam saliva pasien HIV dibandingkan serum (P < 0,05). Kesimpulan: HSV-1, EBV, CMV, HHV-6 dan HHV-7 lebih banyak ditemukan pada saliva dibandingkan pada serum orang yang terinfeksi HIV. Temuan ini menunjukkan bahwa saliva merupakan faktor risiko potensial penularan virus tersebut, namun tidak ada perbedaan yang signifikan jumlah virus HHVs yang terdapat dalam serum dan saliva.
Indonesia
HIV/AIDS, HHVs, saliva, serum
Thu Aug 24 2023 01:41:46 GMT+0000 (Coordinated Universal Time)
false
Belum Ada Data
Cite this paper
APA Style
Tidak dapat membuat sitasi
Perlu Bantuan ?
Hubungi kami melalui Email, Whatsapp atau Media Sosial.