Koleksi Repository Universitas Padjadjaran
Belum Login
untuk dapat mengakses full silahkan login menggunakan Email Unpad!
AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI N-HEKSANA Piper betle Linn. TERHADAP ENZI...
Perpustakaan Universitas Padjadjaran
Kata Kunci
Enterococcus faecalis, fraksi n-heksana, in vitro, in silico, Piper betle Linn.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI N-HEKSANA Piper betle Linn. TERHADAP ENZIM MURAMIDASE A Enterococcus faecalis SECARA IN VITRO DAN IN SILICO
Belum ada Data - 160621200010
Fakultas Kedokteran Gigi
Abstrak:
Karies gigi adalah masalah serius yang telah berdampak pada lebih dari dua miliar penduduk dunia. Karies gigi membutuhkan perawatan endodontik, tetapi kegagalan perawatan sering terjadi karena bakteri yang persisten. Enterococcus faecalis adalah bakteri yang paling banyak ditemukan dan memiliki prevalensi yang tinggi dalam kegagalan perawatan endodontik. Bakteri ini memiliki dinding sel peptidoglikan yang menyebabkan Enterococcus faecalis mampu bertahan hidup di lingkungan hipotonik dan kurang menguntungkan. Penghambatan Enterococcus faecalis agar tidak lagi persisten dalam saluran akar dapat dilakukan dengan cara menghambat muramidase A yang merupakan enzim penting dalam sintesis peptidoglikan. Penelitian terhadap bahan yang mampu menghambat enzim muramidase A dengan efek samping yang minim penting untuk dilakukan. Penelitian ini mengkaji potensi bahan herbal Piper betle Linn. yang selama ini diketahui memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian difokuskan pada fraksi n-heksana karena sifatnya yang kurang toksik dibandingkan dengan jenis pelarut non polar lainnya. Tujuan penelitian adalah menganalisis aktivitas antibakteri fraksi n-heksana Piper betle Linn. terhadap Enterococcus faecalis dan menganalisis interaksi senyawa terpeniol dan α-terpinene Piper betle Linn. terhadap enzim muramidase A Enterococcus faecalis. Metode penelitian adalah penelitian in vitro untuk melihat zona hambat, Konsentrasi Hambat Minimum (KHM), dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM), serta penelitian in silico untuk melihat interaksi terpeniol dan α-terpinene terhadap muramidase A Enterococcus faecalis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi n-heksana Piper betle Linn. memiliki aktivitas antibakteri terhadap Enterococcus faecalis secara in vitro, yakni memiliki diameter daya hambat sebesar 13,5 mm pada konsentrasi 10% dengan kategori kuat, Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) sebesar 10.000 ppm, dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) sebesar 20.000 ppm. Interaksi senyawa terpeniol dan α-terpinene Piper betle Linn. terhadap enzim muramidase A Enterococcus faecalis secara in silico menghasilkan binding affinity masing-masing sebesar -5,59 kcal/mol dan -4,94 kcal/mol, serta konstanta inhibisi masing-masing sebesar 80,34 µM dan 238,57 µM. Terpeniol memiliki kinerja yang lebih baik daripada α-terpinene untuk menghambat enzim muramidase A Enterococcus faecalis.
Berkas
Nama Berkas | Akses Berkas |
---|---|
Cover | Download |
Abstrak | Download |
Daftar Isi | Download |
Bab 1 | Download |
Bab 2 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 3 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 4 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 5 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 6 | File tidak tersedia |
Lampiran | Anda tidak memiliki Akses |
Daftar Pustaka | Download |
Full Text | File tidak tersedia |
Metadata
AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI N-HEKSANA Piper betle Linn. TERHADAP ENZIM MURAMIDASE A Enterococcus faecalis SECARA IN VITRO DAN IN SILICO
Karies gigi adalah masalah serius yang telah berdampak pada lebih dari dua miliar penduduk dunia. Karies gigi membutuhkan perawatan endodontik, tetapi kegagalan perawatan sering terjadi karena bakteri yang persisten. Enterococcus faecalis adalah bakteri yang paling banyak ditemukan dan memiliki prevalensi yang tinggi dalam kegagalan perawatan endodontik. Bakteri ini memiliki dinding sel peptidoglikan yang menyebabkan Enterococcus faecalis mampu bertahan hidup di lingkungan hipotonik dan kurang menguntungkan. Penghambatan Enterococcus faecalis agar tidak lagi persisten dalam saluran akar dapat dilakukan dengan cara menghambat muramidase A yang merupakan enzim penting dalam sintesis peptidoglikan. Penelitian terhadap bahan yang mampu menghambat enzim muramidase A dengan efek samping yang minim penting untuk dilakukan. Penelitian ini mengkaji potensi bahan herbal Piper betle Linn. yang selama ini diketahui memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian difokuskan pada fraksi n-heksana karena sifatnya yang kurang toksik dibandingkan dengan jenis pelarut non polar lainnya. Tujuan penelitian adalah menganalisis aktivitas antibakteri fraksi n-heksana Piper betle Linn. terhadap Enterococcus faecalis dan menganalisis interaksi senyawa terpeniol dan α-terpinene Piper betle Linn. terhadap enzim muramidase A Enterococcus faecalis. Metode penelitian adalah penelitian in vitro untuk melihat zona hambat, Konsentrasi Hambat Minimum (KHM), dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM), serta penelitian in silico untuk melihat interaksi terpeniol dan α-terpinene terhadap muramidase A Enterococcus faecalis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi n-heksana Piper betle Linn. memiliki aktivitas antibakteri terhadap Enterococcus faecalis secara in vitro, yakni memiliki diameter daya hambat sebesar 13,5 mm pada konsentrasi 10% dengan kategori kuat, Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) sebesar 10.000 ppm, dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) sebesar 20.000 ppm. Interaksi senyawa terpeniol dan α-terpinene Piper betle Linn. terhadap enzim muramidase A Enterococcus faecalis secara in silico menghasilkan binding affinity masing-masing sebesar -5,59 kcal/mol dan -4,94 kcal/mol, serta konstanta inhibisi masing-masing sebesar 80,34 µM dan 238,57 µM. Terpeniol memiliki kinerja yang lebih baik daripada α-terpinene untuk menghambat enzim muramidase A Enterococcus faecalis.
Indonesia
Enterococcus faecalis, fraksi n-heksana, in vitro, in silico, Piper betle Linn.
Wed Aug 16 2023 10:31:49 GMT+0000 (Coordinated Universal Time)
false
Belum Ada Data
Cite this paper
APA Style
Tidak dapat membuat sitasi
Perlu Bantuan ?
Hubungi kami melalui Email, Whatsapp atau Media Sosial.