Koleksi Repository Universitas Padjadjaran
Belum Login
untuk dapat mengakses full silahkan login menggunakan Email Unpad!
Korelasi Antara Kadar Prealbumin Serum dan Kadar Vascular Endothelial ...
Perpustakaan Universitas Padjadjaran
Kata Kunci
Celah langit-langit, Penyembuhan luka, Prealbumin, VEGF, Skor PWAT
Korelasi Antara Kadar Prealbumin Serum dan Kadar Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) Saliva dengan Penyembuhan Luka Pasca Palatoplasti
Belum ada Data - 160121190008
Fakultas Kedokteran Gigi
Abstrak:
Pendahuluan: Anomali kraniofasial merupakan masalah besar dalam bidang kesehatan anak yang penting untuk diperhatikan. Salah satu kelainannya adalah pasien dengan celah langit – langit dan memiliki risiko adanya gangguan dalam mendapatkan nutrisi yang dapat menyebabkan status gizi yang buruk. Tata laksana dari kondisi ini merupakan tindakan operasi penutupan celah langit-langit, dan penyembuhan luka operasi menjadi penentu utama. Dalam penyembuhan luka status gizi menjadi faktor penting dalam proses penyembuhan luka. Prealbumin menjadi penanda klinis dalam menilai status gizi. Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) merupakan faktor pertumbuhan dalam proses penyembuhan luka. Tujuan: Tujuan penelitian adalah untuk melihatkorelasi kadar prealbumin serum dengan penyembuhan luka yang dinilai dengan VEGF saliva dan skor penilaian klinis menggunakan Photographic Wound Assesment Tool (PWAT). Metode : Penelitian ini dilakukan pada 31 pasien dengan kasus celah langit-langit yang dilakukan palatoplasty. Subjek penelitian sudah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pemilihan subjek penelitian dilakukan dnegan teknik non probability sampling yang berjenis purposive sampling untuk memenuhi tujuan penelitian. Pengambilan sampel darahsebelum palatoplasti dilakukan untuk menilai kadar prealbumin, kemudiandilakukan pengambilan sampel saliva 5 hari pasca operasi untuk menilai kadarVEGF dan dilakukan pengukuran skor PWAT. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson Product dan Rank Spearman. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi yang positif kuat dan signifikan antara kadar prealbumin serum dan VEGF saliva serta menunjukkan adanya korelasi negatif cukup kuat dan signifikan antara prealbumin serum dan skor PWAT serta VEGF saliva dan skor PWAT pada pasien yang dilakukan palatoplasti. Nilai koefisien korelasi prealbumin serum dan VEGF saliva r= 0.610 (p<0.001), nilai koefisien korelasi prealbumin serum dan skor PWAT r= -0.574 (p<0.001). Nilai koefisien korelasi VEGF saliva dan skor PWAT r= -0.442 (p<0.001). Kesimpulan: Semakin tinggi kadar prealbumin serum maka penyembuhan luka akan semakin baik sejalan dengan penilaian klinis dan biologis.
Berkas
Nama Berkas | Akses Berkas |
---|---|
Cover | Download |
Abstrak | Download |
Daftar Isi | Download |
Bab 1 | Download |
Bab 2 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 3 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 4 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 5 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 6 | File tidak tersedia |
Lampiran | Anda tidak memiliki Akses |
Daftar Pustaka | Download |
Full Text | File tidak tersedia |
Metadata
Korelasi Antara Kadar Prealbumin Serum dan Kadar Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) Saliva dengan Penyembuhan Luka Pasca Palatoplasti
Pendahuluan: Anomali kraniofasial merupakan masalah besar dalam bidang kesehatan anak yang penting untuk diperhatikan. Salah satu kelainannya adalah pasien dengan celah langit – langit dan memiliki risiko adanya gangguan dalam mendapatkan nutrisi yang dapat menyebabkan status gizi yang buruk. Tata laksana dari kondisi ini merupakan tindakan operasi penutupan celah langit-langit, dan penyembuhan luka operasi menjadi penentu utama. Dalam penyembuhan luka status gizi menjadi faktor penting dalam proses penyembuhan luka. Prealbumin menjadi penanda klinis dalam menilai status gizi. Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) merupakan faktor pertumbuhan dalam proses penyembuhan luka. Tujuan: Tujuan penelitian adalah untuk melihatkorelasi kadar prealbumin serum dengan penyembuhan luka yang dinilai dengan VEGF saliva dan skor penilaian klinis menggunakan Photographic Wound Assesment Tool (PWAT). Metode : Penelitian ini dilakukan pada 31 pasien dengan kasus celah langit-langit yang dilakukan palatoplasty. Subjek penelitian sudah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pemilihan subjek penelitian dilakukan dnegan teknik non probability sampling yang berjenis purposive sampling untuk memenuhi tujuan penelitian. Pengambilan sampel darahsebelum palatoplasti dilakukan untuk menilai kadar prealbumin, kemudiandilakukan pengambilan sampel saliva 5 hari pasca operasi untuk menilai kadarVEGF dan dilakukan pengukuran skor PWAT. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson Product dan Rank Spearman. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi yang positif kuat dan signifikan antara kadar prealbumin serum dan VEGF saliva serta menunjukkan adanya korelasi negatif cukup kuat dan signifikan antara prealbumin serum dan skor PWAT serta VEGF saliva dan skor PWAT pada pasien yang dilakukan palatoplasti. Nilai koefisien korelasi prealbumin serum dan VEGF saliva r= 0.610 (p<0.001), nilai koefisien korelasi prealbumin serum dan skor PWAT r= -0.574 (p<0.001). Nilai koefisien korelasi VEGF saliva dan skor PWAT r= -0.442 (p<0.001). Kesimpulan: Semakin tinggi kadar prealbumin serum maka penyembuhan luka akan semakin baik sejalan dengan penilaian klinis dan biologis.
Indonesia
Celah langit-langit, Penyembuhan luka, Prealbumin, VEGF, Skor PWAT
Thu Aug 03 2023 13:58:32 GMT+0000 (Coordinated Universal Time)
true
Belum Ada Data
Cite this paper
APA Style
Tidak dapat membuat sitasi
Perlu Bantuan ?
Hubungi kami melalui Email, Whatsapp atau Media Sosial.