Koleksi Repository Universitas Padjadjaran
Belum Login
untuk dapat mengakses full silahkan login menggunakan Email Unpad!
Perbandingan Efektivitas Beberapa Obat Kumur Antiseptik untuk Menurunk...
Sarah Lidia Simanjuntak
Perpustakaan Universitas Padjadjaran
Kata Kunci
SARS-CoV-2, COVID-19, agen antiseptik, obat kumur, gangguan respiratorik dan pencernaan bagian atas
Perbandingan Efektivitas Beberapa Obat Kumur Antiseptik untuk Menurunkan Gejala Respiratorik dan Pencernaan Bagian Atas pada Pasien Covid-19: Sebuah Tinjauan Sistematis
Sarah Lidia Simanjuntak - 160110190050
Fakultas Kedokteran Gigi
Abstrak:
Pendahuluan: Covid-19 adalah wabah infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh SARS-CoV2. Mode penularan utama Covid-19 adalah melalui droplet respiratorik yang jumlahnya melimpah di membran mukosa, terutama di rongga mulut pasien. Pasien yang terinfeksi tidak jarang mengalami gejala seperti batuk, gangguan penciuman dan rasa, serta sesak napas. Mekanisme aksi obat kumur antiseptik yang sesuai dengan virologi SARS-CoV-2 dapat menurunkan patogenisitas virus dalam rongga mulut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas obat kumur antiseptik terhadap penurunan gejala respiratorik danpencernaan bagian atas pasien Covid-19. Metode: Penelitian ini dilaksanakan dengan metode tinjauan sistematis dan berpedoman pada PRISMA 2020. Pencarian sumber literatur ditelusuri melalui basis data PubMed, ScienceDirect, dan Scopus dari Mei hingga Juli 2023. Relevansi artikel dilihat dari hasil penelitian RCT ataupun CT mengenai efisiensi obat kumur antiseptik PVP-I, H2O2, dan CHX dalam rongga mulut pasien Covid-19 yang ditandai dengan penurunan gejala dan tanda klinis yang diderita. Artikel dengan desain studi non-eksperimental tidak dimasukkan ke dalam penelitian. Risiko bias artikel inklusi dinilai menggunakan skala Jadad. Hasil: Total 4 artikel penelitian, yang terdiri dari 299 subjek, dinilai relevan terhadap kriteria inklusi. Sebanyak 2 dari 4 artikel (50%) menunjukkan kualitas penelitian yang tinggi dengan skor Jadad lebih dari 3 (>3). Gejala batuk non-produktif menjadi gejala Covid-19 terbanyak yang diderita pasien (n=117). Sampel penelitian berupa obat kumur PVP-I (n=3) dan H2O2 (n=1) dengan konsentrasi yang berbeda. Kedua kandungan obat tersebut mampu mempercepat pemulihan dyspnea selama 6 dan 8 hari. Efek terapeutik PVP-I 1% juga terukur pada pemulihan batuk nonproduktif dan ageusia dengan masa terapi ±14 hari. Simpulan: Pemulihan pasien Covid-19 gejala batuk non-produktif, dyspnea, dan ageusia bisa dibantu dengan penggunaan obat kumur antiseptik yang mengandung PVP-I dan H2O2 namun dalam konsentrasi, durasi, dan frekuensi obat yang tepat.
Berkas
Nama Berkas | Akses Berkas |
---|---|
Cover | Download |
Abstrak | Download |
Daftar Isi | Download |
Bab 1 | Download |
Bab 2 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 3 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 4 | File tidak tersedia |
Bab 5 | File tidak tersedia |
Bab 6 | File tidak tersedia |
Lampiran | Anda tidak memiliki Akses |
Daftar Pustaka | Download |
Full Text | File tidak tersedia |
Metadata
Perbandingan Efektivitas Beberapa Obat Kumur Antiseptik untuk Menurunkan Gejala Respiratorik dan Pencernaan Bagian Atas pada Pasien Covid-19: Sebuah Tinjauan Sistematis
Pendahuluan: Covid-19 adalah wabah infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh SARS-CoV2. Mode penularan utama Covid-19 adalah melalui droplet respiratorik yang jumlahnya melimpah di membran mukosa, terutama di rongga mulut pasien. Pasien yang terinfeksi tidak jarang mengalami gejala seperti batuk, gangguan penciuman dan rasa, serta sesak napas. Mekanisme aksi obat kumur antiseptik yang sesuai dengan virologi SARS-CoV-2 dapat menurunkan patogenisitas virus dalam rongga mulut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas obat kumur antiseptik terhadap penurunan gejala respiratorik danpencernaan bagian atas pasien Covid-19. Metode: Penelitian ini dilaksanakan dengan metode tinjauan sistematis dan berpedoman pada PRISMA 2020. Pencarian sumber literatur ditelusuri melalui basis data PubMed, ScienceDirect, dan Scopus dari Mei hingga Juli 2023. Relevansi artikel dilihat dari hasil penelitian RCT ataupun CT mengenai efisiensi obat kumur antiseptik PVP-I, H2O2, dan CHX dalam rongga mulut pasien Covid-19 yang ditandai dengan penurunan gejala dan tanda klinis yang diderita. Artikel dengan desain studi non-eksperimental tidak dimasukkan ke dalam penelitian. Risiko bias artikel inklusi dinilai menggunakan skala Jadad. Hasil: Total 4 artikel penelitian, yang terdiri dari 299 subjek, dinilai relevan terhadap kriteria inklusi. Sebanyak 2 dari 4 artikel (50%) menunjukkan kualitas penelitian yang tinggi dengan skor Jadad lebih dari 3 (>3). Gejala batuk non-produktif menjadi gejala Covid-19 terbanyak yang diderita pasien (n=117). Sampel penelitian berupa obat kumur PVP-I (n=3) dan H2O2 (n=1) dengan konsentrasi yang berbeda. Kedua kandungan obat tersebut mampu mempercepat pemulihan dyspnea selama 6 dan 8 hari. Efek terapeutik PVP-I 1% juga terukur pada pemulihan batuk nonproduktif dan ageusia dengan masa terapi ±14 hari. Simpulan: Pemulihan pasien Covid-19 gejala batuk non-produktif, dyspnea, dan ageusia bisa dibantu dengan penggunaan obat kumur antiseptik yang mengandung PVP-I dan H2O2 namun dalam konsentrasi, durasi, dan frekuensi obat yang tepat.
Indonesia
SARS-CoV-2, COVID-19, agen antiseptik, obat kumur, gangguan respiratorik dan pencernaan bagian atas
Thu Aug 24 2023 17:40:31 GMT+0000 (Coordinated Universal Time)
false
Belum Ada Data
Cite this paper
APA Style
Simanjuntak , S. L. (2023). Perbandingan Efektivitas Beberapa Obat Kumur Antiseptik untuk Menurunkan Gejala Respiratorik dan Pencernaan Bagian Atas pada Pasien Covid-19: Sebuah Tinjauan Sistematis. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran
Perlu Bantuan ?
Hubungi kami melalui Email, Whatsapp atau Media Sosial.