Koleksi Repository Universitas Padjadjaran
Belum Login
untuk dapat mengakses full silahkan login menggunakan Email Unpad!
PENGARUH CARA APLIKASI KONSORSIUM MIKROB TERHADAP KEMAMPUANNYA DALAM M...
Naomi Anastasya
Perpustakaan Universitas Padjadjaran
Kata Kunci
acillus subtilis, kombinasi aplikasi, Pseudomonas sp., pengendalian biologi, Trichoderma harzianum
PENGARUH CARA APLIKASI KONSORSIUM MIKROB TERHADAP KEMAMPUANNYA DALAM MENEKAN GEJALA PENYAKIT BERCAK KERING (Alternaria solani) PADA DAUN KENTANG
Naomi Anastasya - 150510190164
Fakultas Pertanian
Abstrak:
Naomi Anastasya. Pengaruh Cara Aplikasi Konsorsium Mikrob terhadap Kemampuannya dalam Menekan Gejala Penyakit Bercak Kering (Alternaria solani) pada Daun Kentang. Dibimbing oleh Ir. Noor Istifadah, M.C.P., Ph.D dan Dr. Yani Maharani, S.P., M.Si
Bercak kering merupakan salah satu penyakit penting tanaman kentang. Guna pengendalian penyakit tanaman secara biologi, telah dikembangkan konsorsium mikrob (Bacillus subtilis, Pseudomonas sp. dan Trichoderma harzianum) yang bersifat kompatibel. Penelitian ini ditujukan untuk menguji pengaruh cara aplikasi konsorsium mikrob terhadap kemampuannya dalam menekan perkembangan gejala bercak kering pada daun serta mendukung pertumbuhan tanaman kentang. Percobaan dilaksanakan di Rumah Kaca Ciparanje, Universitas Padjajaran dari Januari – April 2023, menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 10 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diuji yaitu kontrol, aplikasi fungisida, perendaman ubi kentang pada suspensi mikrob, aplikasi campuran konsorsium mikrob dengan kompos pada lubang tanam sebanyak 50 g, penyiraman dengan air rendaman campuran konsorsium kompos pada 2, 4, 6 MST, dan penyemprotan air rendaman pada daun seminggu sekali serta kombinasinya. Campuran konsorsium kompos dibuat dengan mencampurkan suspensi mikrob dan kompos 10% (w/v) dan diinkubasikan selama seminggu, sementara air rendamannya dibuat dengan menambahkan air 1:4 (w/v) dan diinkubasikan dalam wadah tertutup selama 2 minggu. Hasil percobaan menunjukkan cara aplikasi konsorsium mikrob berpengaruh terhadap kemampuannya dalam menghambat perkembangan gejala bercak daun dan mendukung pertumbuhan tanaman kentang. Cara aplikasi yang relatif lebih baik dan efisien dalam menekan perkembangan gejala bercak kering dan mendukung pertumbuhan tanaman adalah kombinasi aplikasi campuran konsorsium mikrob dengan kompos pada lubang tanam, penyiraman air rendamannya 2, 4, 6 MST, serta penyemprotan air rendaman pada daun seminggu sekali. Perlakuan tersebut dapat menekan perkembangan gejala bercak daun sebesar 80,8% dan secara nyata meningkatkan jumlah daun dan tinggi tanaman kentang dibandingkan dengan kontrol.
Kata kunci: Bacillus subtilis, kombinasi aplikasi, Pseudomonas sp., pengendalian biologi, Trichoderma harzianum,
Berkas
Nama Berkas | Akses Berkas |
---|---|
Cover | Download |
Abstrak | Download |
Daftar Isi | Download |
Bab 1 | Download |
Bab 2 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 3 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 4 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 5 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 6 | File tidak tersedia |
Lampiran | Anda tidak memiliki Akses |
Daftar Pustaka | Download |
Full Text | File tidak tersedia |
Metadata
PENGARUH CARA APLIKASI KONSORSIUM MIKROB TERHADAP KEMAMPUANNYA DALAM MENEKAN GEJALA PENYAKIT BERCAK KERING (Alternaria solani) PADA DAUN KENTANG
Naomi Anastasya. Pengaruh Cara Aplikasi Konsorsium Mikrob terhadap Kemampuannya dalam Menekan Gejala Penyakit Bercak Kering (Alternaria solani) pada Daun Kentang. Dibimbing oleh Ir. Noor Istifadah, M.C.P., Ph.D dan Dr. Yani Maharani, S.P., M.Si<br /> <br /> Bercak kering merupakan salah satu penyakit penting tanaman kentang. Guna pengendalian penyakit tanaman secara biologi, telah dikembangkan konsorsium mikrob (Bacillus subtilis, Pseudomonas sp. dan Trichoderma harzianum) yang bersifat kompatibel. Penelitian ini ditujukan untuk menguji pengaruh cara aplikasi konsorsium mikrob terhadap kemampuannya dalam menekan perkembangan gejala bercak kering pada daun serta mendukung pertumbuhan tanaman kentang. Percobaan dilaksanakan di Rumah Kaca Ciparanje, Universitas Padjajaran dari Januari – April 2023, menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 10 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diuji yaitu kontrol, aplikasi fungisida, perendaman ubi kentang pada suspensi mikrob, aplikasi campuran konsorsium mikrob dengan kompos pada lubang tanam sebanyak 50 g, penyiraman dengan air rendaman campuran konsorsium kompos pada 2, 4, 6 MST, dan penyemprotan air rendaman pada daun seminggu sekali serta kombinasinya. Campuran konsorsium kompos dibuat dengan mencampurkan suspensi mikrob dan kompos 10% (w/v) dan diinkubasikan selama seminggu, sementara air rendamannya dibuat dengan menambahkan air 1:4 (w/v) dan diinkubasikan dalam wadah tertutup selama 2 minggu. Hasil percobaan menunjukkan cara aplikasi konsorsium mikrob berpengaruh terhadap kemampuannya dalam menghambat perkembangan gejala bercak daun dan mendukung pertumbuhan tanaman kentang. Cara aplikasi yang relatif lebih baik dan efisien dalam menekan perkembangan gejala bercak kering dan mendukung pertumbuhan tanaman adalah kombinasi aplikasi campuran konsorsium mikrob dengan kompos pada lubang tanam, penyiraman air rendamannya 2, 4, 6 MST, serta penyemprotan air rendaman pada daun seminggu sekali. Perlakuan tersebut dapat menekan perkembangan gejala bercak daun sebesar 80,8% dan secara nyata meningkatkan jumlah daun dan tinggi tanaman kentang dibandingkan dengan kontrol.<br /> <br /> Kata kunci: Bacillus subtilis, kombinasi aplikasi, Pseudomonas sp., pengendalian biologi, Trichoderma harzianum,
Indonesia
acillus subtilis, kombinasi aplikasi, Pseudomonas sp., pengendalian biologi, Trichoderma harzianum
Tue Aug 29 2023 09:17:01 GMT+0000 (Coordinated Universal Time)
true
Belum Ada Data
Cite this paper
APA Style
Anastasya , N. (2023). PENGARUH CARA APLIKASI KONSORSIUM MIKROB TERHADAP KEMAMPUANNYA DALAM MENEKAN GEJALA PENYAKIT BERCAK KERING (Alternaria solani) PADA DAUN KENTANG. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran
Perlu Bantuan ?
Hubungi kami melalui Email, Whatsapp atau Media Sosial.