Koleksi Repository Universitas Padjadjaran
Belum Login
untuk dapat mengakses full silahkan login menggunakan Email Unpad!
PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI DAN KUALITAS INSTITUSI PEMERIN...
Perpustakaan Universitas Padjadjaran
Kata Kunci
TIK, penetrasi internet, kualitas institusi, kemiskinan
PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI DAN KUALITAS INSTITUSI PEMERINTAH TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA
Belum ada Data - 120130160016
Fakultas Ekonomi & Bisnis
Abstrak:
Beberapa penelitian nampaknya telah dikonfirmasi mengenai dugaan bahwa
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dapat memberikan pengaruh terhadap
pembangunan ekonomi. Pada level mikro, TIK dapat meningkatkan kemampuan
pekerja dan faktor produksi lainnya, mengurangi biaya transaksi, dan biaya
produksi pada perusahaan, membuat perusahaan dapat menghubungi secara
langsung pelanggannya dan proses kontrak yang lebih cepat. Sedangkan pada level
makro, Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, meningkatkan investasi asing langsung, menstimulasi volume
perdagangan internasional, serta mengurangi pengangguran, menurunkan tingkat
inflasi, mencegah terjadinya korupsi, dan dapat mengurangi kegiatan “ekonomi
bawah tanah”. Namun demikian, (Barry, 2018) dalam penelitiannya (hal-35)
berpandangan bahwa penelitian terkait hubungan Teknologi Informasi dan
Komunikasi dengan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan dan pembangunan
ekonomi dinilai masih terlalu umum (Big Capture), khususnya penelitian yang
menjelaskan hubungan antara perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
dengan kemiskinan—sebagai isu yang lebih spesifik dari pembangunan ekonomi—
belum banyak dilakukan dan yang cukup menyakinkan terkebih untuk studi
Indonesia sebagai negara berkembang. Penelitian ini difokuskan pada 34 provinsi
di Indonesia selama 7 tahun (2014—2020)
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis
regresi data panel rekursif. Data panel adalah kombinasi dari data time series dan
cross section. Dengan mengakomodasi informasi yang terkait dengan variabelvariabel cross-section maupun time series, data panel secara substansial mampu
mengatasi masalah yang ditimbulkan akibat mengabaikan variabel yang relevan
(Ommited-Variables). Berdasarkan pada hasil pengolahan data dengan
menggunakan model analisis regresi data panel rekursif diperoleh bahwa: (1) Pada
model Kualitas Institusi dengan menggunakan Opini BPK, diketahui hasil bahwa
TIK dan E-Gov berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Institusi, sedangkan IDI
tidak berpengaruh terhadap Kualitas Institusi. (2) Pada model Kualitas Institusi
dengan menggunakan nilai LAKIP, didapatkan hasil TIK dan IDI memiliki
pengaruh signifikan terhadap Kualitas Institusi, sedangkan E-Gov tidak memiliki
pengaruh terhadap Kualitas Institusi. (3) Pada model Kemiskinan pertama,
didapatkan hasil bahwa Kualitas Institusi (Opini BPK), inflasi, pengangguran, dan
PDRB berpengaruh signifikan terhadap Kemiskinan. (4) Pada model Kemiskinan
kedua, seluruh variabel independent yang digunakan berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan kecuali inflasi
Berkas
Nama Berkas | Akses Berkas |
---|---|
Cover | Download |
Abstrak | Download |
Daftar Isi | Download |
Bab 1 | Download |
Bab 2 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 3 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 4 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 5 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 6 | File tidak tersedia |
Lampiran | Anda tidak memiliki Akses |
Daftar Pustaka | Download |
Full Text | File tidak tersedia |
Metadata
PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI DAN KUALITAS INSTITUSI PEMERINTAH TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA
Beberapa penelitian nampaknya telah dikonfirmasi mengenai dugaan bahwa<br /> Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dapat memberikan pengaruh terhadap<br /> pembangunan ekonomi. Pada level mikro, TIK dapat meningkatkan kemampuan<br /> pekerja dan faktor produksi lainnya, mengurangi biaya transaksi, dan biaya<br /> produksi pada perusahaan, membuat perusahaan dapat menghubungi secara<br /> langsung pelanggannya dan proses kontrak yang lebih cepat. Sedangkan pada level<br /> makro, Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat meningkatkan pertumbuhan<br /> ekonomi, meningkatkan investasi asing langsung, menstimulasi volume<br /> perdagangan internasional, serta mengurangi pengangguran, menurunkan tingkat<br /> inflasi, mencegah terjadinya korupsi, dan dapat mengurangi kegiatan “ekonomi<br /> bawah tanah”. Namun demikian, (Barry, 2018) dalam penelitiannya (hal-35)<br /> berpandangan bahwa penelitian terkait hubungan Teknologi Informasi dan<br /> Komunikasi dengan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan dan pembangunan<br /> ekonomi dinilai masih terlalu umum (Big Capture), khususnya penelitian yang<br /> menjelaskan hubungan antara perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi<br /> dengan kemiskinan—sebagai isu yang lebih spesifik dari pembangunan ekonomi—<br /> belum banyak dilakukan dan yang cukup menyakinkan terkebih untuk studi<br /> Indonesia sebagai negara berkembang. Penelitian ini difokuskan pada 34 provinsi<br /> di Indonesia selama 7 tahun (2014—2020)<br /> Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis<br /> regresi data panel rekursif. Data panel adalah kombinasi dari data time series dan<br /> cross section. Dengan mengakomodasi informasi yang terkait dengan variabelvariabel cross-section maupun time series, data panel secara substansial mampu<br /> mengatasi masalah yang ditimbulkan akibat mengabaikan variabel yang relevan<br /> (Ommited-Variables). Berdasarkan pada hasil pengolahan data dengan<br /> menggunakan model analisis regresi data panel rekursif diperoleh bahwa: (1) Pada<br /> model Kualitas Institusi dengan menggunakan Opini BPK, diketahui hasil bahwa<br /> TIK dan E-Gov berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Institusi, sedangkan IDI<br /> tidak berpengaruh terhadap Kualitas Institusi. (2) Pada model Kualitas Institusi<br /> dengan menggunakan nilai LAKIP, didapatkan hasil TIK dan IDI memiliki<br /> pengaruh signifikan terhadap Kualitas Institusi, sedangkan E-Gov tidak memiliki<br /> pengaruh terhadap Kualitas Institusi. (3) Pada model Kemiskinan pertama,<br /> didapatkan hasil bahwa Kualitas Institusi (Opini BPK), inflasi, pengangguran, dan<br /> PDRB berpengaruh signifikan terhadap Kemiskinan. (4) Pada model Kemiskinan<br /> kedua, seluruh variabel independent yang digunakan berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan kecuali inflasi
Indonesia
TIK, penetrasi internet, kualitas institusi, kemiskinan
Fri Aug 25 2023 17:41:40 GMT+0000 (Coordinated Universal Time)
true
Belum Ada Data
Cite this paper
APA Style
Tidak dapat membuat sitasi
Perlu Bantuan ?
Hubungi kami melalui Email, Whatsapp atau Media Sosial.