Koleksi Repository Universitas Padjadjaran
Belum Login
untuk dapat mengakses full silahkan login menggunakan Email Unpad!
Pelindungan Merek Dalam Ruang Virtual Metaverse Terhadap Dilusi Merek ...
Azrinda Rachmadanty Zahra
Perpustakaan Universitas Padjadjaran
Kata Kunci
Dilusi Merek, Metaverse, Syarat dan Ketentuan
Pelindungan Merek Dalam Ruang Virtual Metaverse Terhadap Dilusi Merek Berdasarkan Syarat dan Ketentuan Pengguna Akun Metaverse
Azrinda Rachmadanty Zahra - 110110190135
Fakultas Hukum
Abstrak:
Perkembangan teknologi saat ini, menjadikan manusia hidup berdampingan dengan teknologi. Aktivitas manusia banyak dapat dilakukan melalui jaringan internet. Salah satunya adalah dengan hadirnya metaverse di mana merupakan teknologi yang memuat interaksi virtual, objek digital, dan manusia yang terdesentralisasi dari berbagai platform. Metaverse digunakan oleh banyak masyarakat sebagai media untuk transaksi jual-beli. Pengguna metaverse pada umumnya menjual produk miliknya dalam bentuk NFT. Berbagai merek terkenal mulai mempromosikan produknya melalui metaverse. Munculnya merek terkenal dalam metaverse menjadi peluang bagi pihak tidak bertanggungjawab untuk melakukan pelanggaran hak merek. Sebagaimana hal ini telah terjadi pada kasus Ryder Ripps v. Yuga Labs. Pencemaran, peniruan, pengaburan, dan lain sebagainya terhadap merek terkenal dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Salah satunya adalah dengan doktrin Dilusi Merek. Dilusi merek merupakan penggunaan tidak sah oleh pihak lain yang dapat melemahkan kualitas atau ciri khas suatu merek. Hal ini menjadikan timbul pertanyaan bagaimana pelindungan merek dalam ruang virtual metaverse serta tindakan hukum apa yang dapat dilakukan ketika terjadi adanya pelanggaran hak atas merek. Belum banyak negara yang mengatur pelindungan pada merek digital terkhusus terhadap dilusi merek, begitu pula dengan Indonesia. Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan yuridis nornatif dengan sumber hukum berupa peraturan perundang-undangan, perjanjian internasional, teori, dan kaidah hukum. Fokus pada penelitan ini adalah bagaimana metaverse dengan platform di dalamnya dapat melindungi merek dengan perjanjian syarat dan ketentuan pengguna akun dalam platform tersebut. Hasil penelitian ini adalah merek dapat dilindungi atas pelanggaran hak atas merek begitu pula dengan dilusi merek dengan mengacu kepada syarat dan ketentuan pengguna akun yang tercantum dalam platform. Selain itu, tindakan hukum yang dapat dilakukan adalah dengan mengajukan gugatan sebagaimana telah ditentukan oleh platform dan penghapus konten terkait.
Berkas
Nama Berkas | Akses Berkas |
---|---|
Cover | Download |
Abstrak | Download |
Daftar Isi | Download |
Bab 1 | Download |
Bab 2 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 3 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 4 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 5 | Anda tidak memiliki Akses |
Bab 6 | File tidak tersedia |
Lampiran | Anda tidak memiliki Akses |
Daftar Pustaka | Download |
Full Text | File tidak tersedia |
Metadata
Pelindungan Merek Dalam Ruang Virtual Metaverse Terhadap Dilusi Merek Berdasarkan Syarat dan Ketentuan Pengguna Akun Metaverse
Perkembangan teknologi saat ini, menjadikan manusia hidup berdampingan dengan teknologi. Aktivitas manusia banyak dapat dilakukan melalui jaringan internet. Salah satunya adalah dengan hadirnya metaverse di mana merupakan teknologi yang memuat interaksi virtual, objek digital, dan manusia yang terdesentralisasi dari berbagai platform. Metaverse digunakan oleh banyak masyarakat sebagai media untuk transaksi jual-beli. Pengguna metaverse pada umumnya menjual produk miliknya dalam bentuk NFT. Berbagai merek terkenal mulai mempromosikan produknya melalui metaverse. Munculnya merek terkenal dalam metaverse menjadi peluang bagi pihak tidak bertanggungjawab untuk melakukan pelanggaran hak merek. Sebagaimana hal ini telah terjadi pada kasus Ryder Ripps v. Yuga Labs. Pencemaran, peniruan, pengaburan, dan lain sebagainya terhadap merek terkenal dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Salah satunya adalah dengan doktrin Dilusi Merek. Dilusi merek merupakan penggunaan tidak sah oleh pihak lain yang dapat melemahkan kualitas atau ciri khas suatu merek. Hal ini menjadikan timbul pertanyaan bagaimana pelindungan merek dalam ruang virtual metaverse serta tindakan hukum apa yang dapat dilakukan ketika terjadi adanya pelanggaran hak atas merek. Belum banyak negara yang mengatur pelindungan pada merek digital terkhusus terhadap dilusi merek, begitu pula dengan Indonesia. Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan yuridis nornatif dengan sumber hukum berupa peraturan perundang-undangan, perjanjian internasional, teori, dan kaidah hukum. Fokus pada penelitan ini adalah bagaimana metaverse dengan platform di dalamnya dapat melindungi merek dengan perjanjian syarat dan ketentuan pengguna akun dalam platform tersebut. Hasil penelitian ini adalah merek dapat dilindungi atas pelanggaran hak atas merek begitu pula dengan dilusi merek dengan mengacu kepada syarat dan ketentuan pengguna akun yang tercantum dalam platform. Selain itu, tindakan hukum yang dapat dilakukan adalah dengan mengajukan gugatan sebagaimana telah ditentukan oleh platform dan penghapus konten terkait.
Indonesia
Dilusi Merek, Metaverse, Syarat dan Ketentuan
Mon Aug 21 2023 23:28:07 GMT+0000 (Coordinated Universal Time)
true
Belum Ada Data
Cite this paper
APA Style
Zahra , A. R. (2023). Pelindungan Merek Dalam Ruang Virtual Metaverse Terhadap Dilusi Merek Berdasarkan Syarat dan Ketentuan Pengguna Akun Metaverse. Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran
Perlu Bantuan ?
Hubungi kami melalui Email, Whatsapp atau Media Sosial.