# /var/www/slims9/lib/SearchEngine/SearchBiblioEngine.php:685^ "Engine ⚙️ : Idoalit\SlimsEnterprise\LibraryManagement\UlimsSearchEngine"
^ "SQL ⚒️"
^ array:2 [ "count" => "select count(sb.biblio_id) from search_biblio as sb where sb.opac_hide=0 and ((match (sb.topic) against (:subject in boolean mode)))" "query" => "select sb.biblio_id, sb.title, sb.node, sb.node_id, sb.author, sb.topic, sb.image, sb.isbn_issn, sb.publisher, sb.publish_place, sb.publish_year, sb.labels, sb.input_date, sb.publish_year, sb.edition, sb.collation, sb.series_title, sb.call_number from search_biblio as sb where sb.opac_hide=0 and ((match (sb.topic) against (:subject in boolean mode))) order by sb.last_update desc limit 50 offset 0" ]
^ "Bind Value ⚒️"
^ array:1 [ ":subject" => "'+\"Forensik\"'" ]
Skripsi Program Studi : Akuntansi Kelulusan : Febuari 2010
TANGGAL ENTRY : 31/03/1981
TANGGAL ENTRY :
018960 TANGGAL ENTRY : 27/12/2004
TANGGAL ENTRY : 05/07/2011
TANGGAL ENTRY : 17/07/1987
TANGGAL ENTRY : 27/04/2015
Latar belakang: Sejauh ini, masih terdapat penolakan dilakukannya autopsi oleh masyarakat dikarenakan berbagai alasan seperti kepercayaan religius dan berkembangnya penyakit menular seperti pandemi Covid-19. Prosedur autopsi dental meliputi kegiatan invasif yaitu insisi atau pembukaan akses pada area mulut manusia. Teknik radiograf dapat digunakan sebagai alternatif proses autopsi secara v…
Antropologi dental dimulai sejak sekitar abad 19 ketika ahli anatomi gigi dan antropolog mulai tertarik untuk mendeskripsikan variasi-variasi morfologis gigi dan keterkaitannya dengan ras. Antropologi dental merupakan bagian dari antropologi ragawi. Antropologi dental berkaitan dengan ilmu alam dan ilmu sosial, kajiannya dapat menentukan karakteristik ras, faktor-faktor sosial yang berkont…
Pendahuluan: Korban-korban dari bencana alam, pada umumnya sangat sulit untuk dilakukan identifikasi identitasnya, dikarenakan mengalami perubahan bentuk wajah, sehinga sulit dikenali. Investigasi secara forensik diperlukan untuk mengenali identitas korban tersebut. Salah satu cara terakhir yang dapat dilakukan dengan menggunakan metode rekonstruksi craniofacial. Metode: Jenis penelitian in…
Pendahuluan: Sidik jari merupakan sarana identifikasi primer, sementara sidik bibir adalah sarana identifikasi sekunder. Penelitian mengenai sidik bibir dan sidik jari telunjuk telah dilakukan pada beberapa negara, namun masih belum banyak dilakukan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi sidik bibir dengan sidik jari telunjuk. Metode: Metode penelitian ini yaitu analit…
Pendahuluan: Rekonstruksi kraniofasial adalah teknik yang digunakan untuk membentuk ulang wajah pada tulang tengkorak agar dapat diidentifikasi secara individu. Teknik ini paling banyak digunakan pada investigasi forensik, penelitian arkeologi, dan kemampuan pemeriksaan antropologis. Salah satu bagian dari rekonstruksi kraniofasial adalah rekonstruksi wajah, yaitu pembuatan kembali wajah dari s…
Pendahuluan: Proses estimasi usia merupakan metode penting yang dibutuhkan dalam kepentingan peradilan dan tindak kriminal pada individu hidup. Penggunaan ketebalan dentin radikular menggunakan radiograf CBCT merupakan metode alternatif yang non-invasif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya korelasi antara ketebalan dentin radikular gigi kaninus dengan usia kronologis pada Subras Deutr…
Pendahuluan: Rekonstruksi kraniofasial adalah teknik yang digunakan untuk membentuk kembali wajah pada tulang tengkorak agar dapat diidentifikasi secara individu. Teknik ini paling banyak digunakan pada identifikasi forensik dan arkeologi untuk membuat wajah dari manusia jaman dahulu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara tinggi bibir atas dengan gigi kaninus atas. Metod…
A thorough outline of the techniques and considerations applied by dentists to identify disaster victims or present evidence in cases of violent crime (primarily interpreting damage by teeth or to teeth in child abuse). Explains the principles of human tooth identification, using microscopical techniques, age assessment, dental records, radiography, and other tools; and explores the procedures …
Estimasi usia adalah suatu kegiatan untuk melakukan identifikasi terhadap identitas seseorang dengan gigi kaninus sebagai indikator yang telah sering digunakan dalam bidang forensik odontologi. Struktur gigi kaninus yang sering digunakan dalam proses estimasi usia tidak hanya pulpa, melainkan juga kepadatan dentin bagian radikular. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan ant…
Pendahuluan: Usia kronologis merupakan indikator penting dalam mengidentifikasi identitas individu. Pembentukan dentin sekunder di dinding rongga pulpa meningkat seiring dengan pertambahan usia yang menyebabkan penurunan pada volume pulpa dan dapat diamati dengan menggunakan radiografi secara 3D. Hal tersebut memungkinkan untuk mengidentifikasi usia melalui volume pulpa gigi. Tujuan dari peneli…
Pendahuluan: Pengurangan volume pulpa yang terjadi seiring bertambahnya usia telah berkembang dalam ilmu forensik odontologi sebagai indeks penilaian usia. Pada penelitian ini, digunakan premolar pertama dan premolar kedua mandibula pada Subras Deutero-Melayu. Metode: 360 radiograf CBCT dari pasien yang berusia 10-54 tahun. Terdiri dari 180 radiograf CBCT pasien laki-laki dan 180 radiograf CBCT…
Pendahuluan: Kompleks pulpodentin merupakan salah satu struktur gigi yang memperlihatkan modifikasi yang berhubungan dengan usia. Hal ini terjadi karena proses pembentukan dentin sekunder menyebabkan penyempitan volume pulpa. Hubungan antara volume pulpa dengan usia kronologis manusia ini memiliki potensi untuk dijadikan salah satu metode estimasi usia, maka dari itu perlu dilakukan penelitian …
Pendahuluan: Adanya deposisi dentin sekunder menyebabkan volume pulpa menurun dengan bertambahnya usia. Terkait dengan volume pulpa, Teknik radiograf CBCT menunjukkan akurasi yang tepat untuk menentukan anatomi internal gigi. Oleh karena itu, teknik ini dapat digunakan untuk memperkirakan usia dengan mengukur jumlah penurunan volume pulpa gigi terutama pada subras Deutero-melayu. Tujuan penelit…
Pendahuluan: Kematian dapat disebabkan oleh hal yang tidak terduga yakni bencana alam. Khususnya Indonesia, kematian akibat korban bencana alam semakin hari semakin meningkat dan tidak mudah diprediksi. Hal ini karena Indonesia berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik. Banyaknya korban akibat bencana alam membutuhkan ilmu forensik odontologi untuk kepentingan identifikasi terkait klasifikasi…
Pendahuluan: Rugae palatina dan sidik jari unik karena berbeda setiap individu sehingga dapat digunakan sebagai sarana identifikasi forensik. Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu, keduanya memiliki dasar ilmu yang sama. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis hubungan pola bentuk rugae palatina dengan sidik jari telunjuk dan ibu jari. Metode: Penelitian ini dilakukan secara a…
Pendahuluan: Penelitian sebelumnya estimasi usia tidak dapat mengestimasi lebih dari 25 tahun karena parameter pengukuran hanya dilakukan pada pertumbuhan gigi dan morfologi perkembangan. Oleh karena itu, diperlukan metode estimasi usia gigi setelah mineralisasi molar ketiga. Sebagai solusi untuk masalah ini, penyempitan volume ruang pulpa gigi oleh deposisi dentin sekunder digunakan sebagai pa…
Pendahuluan: Rugae palatina dan sidik jari memiliki peranan penting dalam keilmuan forensik untuk keperluan identifikasi. Studi mengenai rugae palatina dan sidik jari bersifat komplemen secara ilmiah satu sama lain. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari hubungan pola ukuran panjang rugae palatina dengan ukuran sidik ibu jari dan telunjuk sebagai sarana identifikasi forensik odontologi. Meto…
Pendahuluan: Rugae palatina terbukti dapat digunakan sebagai sarana identifikasi individu, namun dengan data antemortem yang masih terbatas maka perlu dihubungkan dengan sidik jari yang sudah memiliki data antemortem yang mudah diakses. Penelitian bertujuan untuk menganalisis hubungan pola arah rugae palatina dengan sidik jari. Metode: Sampel diambil dari 196 mahasiswa FKG Unpad, yang termasuk …
Pendahuluan: Seiring bertambahnya usia, volume pulpa gigi akan semakin berkurang dikarenakan deposisi dentin sekunder yang terjadi secara fisiologis. Radiograf CBCT menghasilkan gambaran 3D yang lebih akurat sehingga memudahkan untuk melihat bagian anatomi gigi secara detail. Oleh karena itu, penelitian ini menguji korelasi antara volume pulpa gigi dan usia pada Subras Deutero-Melayu. Metode: 3…
Pendahuluan: Seiring pertambahan usia, volume pulpa akan mengalami penurunan secara gradual. Hal ini diduga berkaitan dengan adanya deposisi dentin sekunder. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis korelasi usia kronologis manusia dengan volume pulpa gigi insisif lateral mandibula pada Subras Deutero-Melayu. Metode: Jenis penelitian ini adalah studi analitik dengan menggunakan sampel gigi insi…
Jenis manusia prasejarah yang ada di Indonesia beraneka ragam. Salah satu manusia prasejarah yang telah di temukan di Jawa Barat adalah Manusia Pawon yang diperkirakan hidup sekitar 5.600 hingga 9.500 BP di Gua Pawon, ditemukan tujuh rangka Manusia Pawon, penelitian ini menggunakan Rangka V. Banyaknya temuan manusia prasejarah di Indonesia, menjadikan peran identifikasi menjadi penting untuk me…
PERAN AHLI FORENSIK DALAM MENGUNGKAP TINDAK P IDANA PEMBUNUHAN DISERTAI MUTILA SI DALAM PERSPEKTIF SISTEM PERADILAN PIDANA Bio Bagas Fixrian (11011013 0057 ) ABSTRAK Dalam rangka menemukan kebenaran yang hakiki dalam persidangan tindak pidana pembunuhan disertai dengan mutilasi, kapasitas ahli forensik untuk memberikan keterangan di persidangan ber guna untu…
Identifikasi forensik pada jenazah korban bencana dapat dilakukan melalui metode identifikasi tampilan visual, penggunaan rekam dental, analisis sidik jari, rekam DNA, sidik bibir (cheiloscopy), sidik gigi (ameloglyphics), radiografi, ilmu fotografi, dan rugae palatina. Rugae palatina manusia digunakan sebagai penanda baru dalam bidang forensik karena sifatnya yang unik dan beragam pada tiap in…
Buku ini hadir dengan harapan dapat digunakan sebagai pedoman (guidance) terutama bagi sejawat dokter terutama dokter umum yang bertugas didaerah atau di perifer dalam melakukan penatalaksanaan tindakan dan penentuan diagnosa forensik terutama menyangkut penentuan sebab kematian dalam menghadapi kasus-kasus forensic pathology, yang menyangkut jenazah manusia.
Penulis adalah seorang polisi wanita, yang seperti kita ketahui, sangat sedikit kaum wanita yang menggeluti, memahami, bahkan mencintai ilmu tersebut.
Rugae palatina atau plica palatine merupakan suatu lipatan anatomis tidak teratur dan asimetris dari mukosa yang terletak di langit-langit mulut. Rugae palatina dapat digunakan dalam mengidentifikasi korban berdasarkan umur, jenis kelamin, dan ras. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran variasi normal pola rugae palatina pada Populasi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas …
Pola rugae palatina memiliki karakteristik yang unik dan pada setiap individu yang dapat dijadikan sarana identifikasi individu di bidang forensik kedokteran gigi. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan pola rugae palatina sebelum dan sesudah perawatan dengan alat ortodonti lepasan. Penelitian bersifat observasional yang dilakukan pada 111 pasang model studi, yang terdiri dari 111 model…
Identifikasi gigi merupakan metode yang paling umum dalam lingkup odontologi forensik, ternyata rugae palatina pun dapat digunakan sebagai alternatif metode identifikasi individu. Dokter perlu memiliki pengetahuan tentang rugae palatina agar dapat mengaplikasikan metode identifikasi individu dengan rugae palatina. Tujuan penelitian ini yaitu untuk memperoleh gambaran mengenai pengetahuan dokter…
Ilmu kedokteran gigi forensik cukup berkembang di Indonesia, salah satu cabangnya yaitu cheiloscopy, yang mempelajari sidik bibir berupa alur dan kerutan pada bibir manusia. Sidik bibir ini merupakan salah satu metode untuk identifikasi individu, dimana belum pernah membahas sidik bibir antar kakak dan adik. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran sidik bibir antar kakak dan adik. M…
Indonesia memiliki angka korban bencana anak-anak yang tinggi di lima tahun terakhir, tetapi anak-anak tidak memiliki kartu identitas sehingga menimbulkan kesulitan pada saat proses identifikasi. Setiap individu memiliki bentuk rugae palatina yang unik dan stabil sepanjang hidupnya. Data pola rugae palatina pada anak-anak bertujuan untuk memudahkan proses identifikasi jenis kelamin pada anak-an…
Rugae palatina dijadikan sebagai metode identifikasi pada bidang forensik odontologi karena unik pada setiap individu. Namun, berbeda dengan individu lain, pasangan kembar dikandung dan dilahirkan pada hari yang sama dari kehamilan yang sama sehingga seringkali dianggap memiliki genetika yang hampir sama. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan pola palatina pada pasangan kembar. …
Rugae palatina merupakan peninggian yang asimetris dan irregular dari mukosa anterior palate. Rugae palatina memiliki pola dan bentuk yang unik pada setiap individu, sehingga dapat dijadikan ciri identifikasi seseorang dalam ilmu forensik kedokteran gigi (forensic odontology). Pada studi pustaka ini akan dijelaskan bagaimana aspek genetik yang berpengaruh pada tumbuh kembang rugae palatina. Met…
Rumus sidik jari telah dikembangkan oleh Federal Bureau of Investigation pada tahun 1987 dan rumus sidik rugae palatina telah dibuat berdasarkan rumus sidik jari ¬oleh Alinda pada tahun 2013 dan disempurnakan oleh Intan Nursamsi pada tahun 2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara rumus sidik jari dan sidik rugae palatina sebagai identifikasi forensik kedokteran gigi.…
This handbook is written for police investigators and forensic personnel who are tasked with developing investigations that require expertise in dentistry. The focus is providing the information necessary to recognize and professionally manage dental evid
Dalam era supermasi hukum seperti saat ini, dimana proses pengegakah hukum dan keadailan bukan sekedar common-senses balaka akan tetapi merupakan sautu upaua ilmiah; sudah sewajarnya para praktiki hukum, khususnya bagi mereka yang berperan sebagai penasehat hukum memiliki pengetahuan agar mereka dapat melaksanakan tuga dan fungsinya secara optimal. Khusus di dalam masalah hukum yang berkaitan …