Text
Transgresi seksual dalam tiga novel karya Motinggo Busye: Kajian new historicism
ABSTRAK
Dalam penelitian ini dibahas bentuk-bentuk transgresi seksual yang terdapat dalam tiga novel
karya Motinggo Busye, yaitu Para Penebus Dosa (1969), Cross Mama (1966), dan KekasihKekasih
Gelap (1976). Ketiga novel tersebut ditulis pada periode awal pemerintahan Orde Baru.
Penelitian ini dilakukan menggunakan teori New Historicism yang dikemukakan oleh Stephen
Greenblatt dengan mempertimbangkan berbagai konteks kultural yang muncul di sekitar novel.
Dari hasil penelitian ditemukan lima bentuk transgresi seksual, yaitu desakralisasi lembaga
pernikahan melalui hubungan seksual ekstra-marital, hubungan cougar, aktivitas gigolo, mitra
seksual yang dimiliki oleh tokoh perempuan lebih dari dua orang, dan tindak transgresi
dilakukan oleh perempuan yang memiliki penghasilan lebih tinggi dibandingkan dengan lakilaki.
Transgresi ini menimbulkan persoalan pornografi pada tahun 1970-an. Walaupun para
tokoh melakukan tindak transgresi, ketiga novel memiliki kecenderungan patriarkal dengan
memberikan hukuman kepada tokoh perempuan yang melakukan tindak transgresi, pemujaan
terhadap mitos keperawanan dan gambaran perempuan sebagai objek seksual. Hasil penelitian
juga menunjukkan bahwa novel menjadi arena penguatan stereotip maskulin melalui aktivitas
seksual laki-laki yang digambarkan sebagai ranah kejantanan, kekuasaan, dan dominasi laki-laki.
Selain itu, ditemukan pula adanya kesamaan cara pandang kecenderungan ketiga novel yang
patriarkal dengan berbagai produk budaya massa kala itu. Hal tersebut turut membangun
gambaran mengenai sosok ideal laki-laki masa itu yang memiliki ciri-ciri aktif secara seksual
dengan banyak perempuan, memiliki tubuh berotot dan wajah yang tampan, serta ditunjang
dengan kemampuan finansial.
Kata Kunci: Busye, New Historicism, Orde Baru, Seksualitas
No copy data
No other version available