Text
PEMANFAATAN REMITANSI EKONOMI DAN SOSIAL DI KALANGAN BURUH MIGRAN PEREMPUAN (Studi Kasus: Desa Penggalang dan Welahan Wetan, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah)
Penelitian ini mengkaji Pemanfaatan Remitansi Ekonomi dan Sosial Di
Kalangan BMP Setelah Kembali Ke Daerah Asal, di Desa Penggalang dan
Welahan Wetan, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap dengan berangkat dari
permasalahan kajian Livelihood Strategies yakni para BMP ke luar negeri suatu
upaya bertahan, ketidakmampuan kepala keluarga dalam mencari nafkah. Namun
konstruksi sosial tentang stereotip gender (antara laki-laki dan perempuan)
melekat kuat di berbagai institusi, rnenjadi semacam keharusan yang tidak boleh
berubah, dan menjadi rancu tentang pengertian kodratnya sehingga
mempengaruhi peran mereka. Bahkan sekembalinya mereka ke daerah asal
dipandang negatif, hanya sebagai mantan PLR T, tidak memiliki keistimewaan
apa-apa, padahal mereka menyimpan potensi besar jika diberdayakan. Mengingat
selain remitansi ekonomi yang diperolehnya, mereka memperoleh pula bentuk
remitansi sosial yang dapat menjadi sarana pemberdayaan di keluarga, masyarakat
dan lingkungannya. Maka rumusan masalahnya, yaitu 1) Bagaimana posisi para
BMP terhadap struktur keluarga dan masyarakat setelah kembali ke daerah asal?
2) Bagaimana pemanfaatan remitansi ekonomi dan sosial para BMP yang
diperolehnya setelah kembali ke daerah asal? Oleh karena itu, tujuan penelitian ini
yaitu menjelaskan posisi para BMP terhadap struktur keluarga dan masyarakat
setelah kembali ke daerah asal dan melihat sejauhmana para BMP memanfaatkan
remitansi ekonomi dan sosial yang diperolehnya setelah kembali ke daerah asal
dengan menganalisa dan menerapkan teori Bourdieu, yaitu Praktik.
Metode penelitian ini menggunakan metode (kualitatif) etnografi dengan
teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi partisipasi dan
studi dokumentasi kepada seluruh informan yang berhubungan dengan
pemanfaatan rernitansi ekonomi dan sosial di Desa Penggalang dan Welahan
Wetan, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa po si si para BMP setelah kembali
ke daerah asalnya sudah mengalami pergeseran dalam relasi gender, meskipun
sifatnya masih temporal dan spatial. Posisi tawar menawar (antara perempuan dan
laki-laki) dalam akses pengelolaan sumberdaya keluarga dan kegiatan di luar
rumah. Pandangan masyarakat mulai bergeser, pengalaman para BMP membawa
perubahan yaitu menjadi lebih berani dalam mengambil keputusan secara relatif
independen dan dapat mernilih kegiatan sosial yang bermanfaat. Pemanfaatan
remitansi ekonomi dan sosial yang diperoleh para BMP setelah kembali ke daerah
asal, yaitu rernitansi ekonomi digunakan untuk investasi, konsumsi dan kegiatan
sosial, tidak serta merta dapat merubah status sosial mereka dalam kehidupan
masyarakat. Sedangkan remitansi sosial (struktur normatif, sistem praktik, dan
kapital sosial) yang diperolehnya membuat mereka sadar dalam meningkatkan
kapasitasnya melalui pengetahuan, pendidikan, keterampilan, dan organisasi.
Diwujudkan dalam bentuk kemampuannya untuk memberdayakan dirinya, baik
secara individu maupun kelompok. Salah satunya: program pemberdayaan BMP
dan keluarganya di daerah asal dengan pembentukan FWBM.
No copy data
No other version available