Text
KERJASAMA TRANSBORDER DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT DIDAERAH PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA-PAPUA NEW GUINEA (Studi Kasus Di Daerah Skouw Sae, Distrik Muara Tami, Kabupaten Keerom, Kota Jayapura - Provinsi Papua)
Daerah perbatasan merupakan daerah yang terpencil secara geografis dan
sosial ekonomi sehingga masyarakat seolah-olah menjadi terpinggirkan. Kondisi
ini telah membuat daerah perbatasan memiliki potensi kerawanan baik dari aspek
internal dan ekstemal. Dalam kehidupan bernegara, aspek keamanan dan
kesejahteraan merupakan faktor penting untuk menjamin kelangsungan hidup
negara. Pembangunan keamanan dan kesejahteraan harus diarahkan untuk
membuka, mengembangkan dan mempercepat pembangunan di daerah
perbatasan.
Berdasarkan fenomena tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini
yaitu mengapa pembangunan di daerah Skouw Sae, daerah perbatasan RI - PNG
masih rendah tapi sudah ada lembaga yang menangani yaitu BPKLN yang
merupakan kerjasama dari Indonesia-PNG .
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan
menggunakan pendekatan kerjasama internasional, pendekatan kerjasama lintas
batas, juga daerah perbatasan yang menggunakan pendekatan keamanan dan
kesejahteraan untuk menjelaskan masalah yang terjadi di daerah perbatasan .
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa infrastruktur umum seperti sekolah,
pusat kesehatan, pasar, jembatan, toilet umum, bahkan staf pengajar, tenaga
medis, bangunan, masih sangat terbatas. Akses jalan ke dan dari wilayah
perbatasan serta pembangunan jembatan di wilayah perbatasan juga
membutuhkan perbaikan. Serta kejahatan di daerah perbatasan yang masih sangat
mengganggu kehidupan masyarakat.
No copy data
No other version available