Text
RANCANGAN INTERVENSI TERHADAP INTENSI RISKY RIDING BEHAVIOR PADA PELAJAR SMP DI KOTA MALANG
RANCANGAN INTERVENSI TERHADAP INTENSI RISKY RIDING BEHA VIOR
PADA PELAJARSMP DI KOTA MALANG
Dessya Natascha Yuliawan
Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran J1. Raya Jatinangor Kab.Sumedang
Email: dessyanatascha@hotmai1.com
Abstrak
Banyak hasil penelitian yang mendapatkan bahwa pelanggaran dan kecelakaan di jalan raya
didominasi oleh sepeda motor, di mana rentang usia yang memiliki resiko tingkat
kecelakaan tertinggi di Indonesia salah satunya adalah pada kelompok usia pelajar. Kota
Malang yang menjadi penyumbang angka kecelakaan terbesar nomor dua di Indonesiajuga
menunjukkan peningkatan angka kecelakaan yang melibatkan remaja. Faktor yang menjadi
penyebab utama kecelakaan lalu lintas yang melibatkan remaja adalah risky riding
behavior atau perilaku berkendara beresiko. Berdasarkan teori Planned Behavior, intensi
dianggap sebagai determinan yang paling dekat untuk memprediksi kemunculan perilaku.
Teori Planned Behavior dapat secara efektif digunakan untuk mencari faktor apa saja yang
mempengaruhi intensi seseorang dalam berperilaku.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) memberikan gambaran intensi perilaku berkendara
beresiko, 2) mengetahui determinan manakah yang paling berpengaruh terhadap
pembentukan Intensi, 3) menyusun rancangan intervensi terhadap intensi risky riding
behavior pada pelajar SMP
Sample dalam penelitian berjumlah 215 responden (N=215), dengan kriteria responden
adalah pelajar SMP yang bersekolah di kota Malang dan berusia 12-16 tahun. Teknik
pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data dilakukan secara deskriptifuntuk
memberikan gambaran perilaku, dan menggunakan Partial Least Square (PLS) untuk
menemukan faktor yang signifikan yang mempengaruhi perilaku berkendara beresiko.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 78% pelaiar SMP memiliki Intensi Risky Riding
Behavior yang rendah. Hasil penelitian juga menunjukkan ketiga determinan memiliki
pengaruh signifikan terhadap pembentukan intensi: Attitude Toward Behavior (0.400),
Subjective Norms (0.368), Perceived Power (0.205). Namun yang menunjukkan
berpengaruh paling signifikan terhadap intensi perilaku berkendara beresiko adalah sikap
(Attitude Toward Behavior) terhadap perilaku. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini
kemudian menjadi dasar untuk menyusun sebuah rancangan intervensi dalam rangka
preventifterhadap perilaku berkendara beresiko pada pelajar SMP.
No copy data
No other version available