Text
ANALISIS WASTE ABSORPTION FOOTPRINT DAN PERUMUSAN ARAHAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA METRO
Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah melindungi segenap bangsa Indonesia,
termasuk di da~ya adalah akses terhadap lingkungan yang baik dan sehat.
Pengelolaan sampah merupakan salah satu upaya untuk menjamin kesehatan
masyarakat dan melestarikan lingkungan. Akan tetapi hampir seluruh pelaksanaan
pengelolaan sampah yang ada di Indonesia saat ini masih belum dapat memenuhi
kriteria yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Oleh karena itu tujuan penelitian ini
adalah untuk menganalisis dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh pengelolaan
sampah dari perspektif Waste Absorption Footprint, khususnya terkait dengan emisi gas
yang dibangkitkan dari pengelolaan sampah. Selain itu penelitian ini juga bertujuan
untuk mengetahui arahan kebijakan yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kualitas pengelolaan sampah saat ini. Pengelolaan sampah di Kota Metro digunakan
sebagai contoh kasus. Penelitian ini menggunakan metode campuran dengan strategi
sekuensial eksplanatori. Data mengenai timbulan dan komposisi sampah di Kota Metro
diperoleh mela1ui estimasi dengan mengacu kepada SNI-3964-1994. Data ini kemudian
digunakan untuk menghitung emisi dari pengelolaan sampah yang mengacu kepada
metode perhitungan tier 1 dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC). Besaran
emisi pengelolaan sampah kemudian dibandingkan dengan kapasitas penyerapan Kota.
Analisis SWOT digunakan untuk menemukan altematif strategi yang sesuai dengan
kondisi pengelolaan saat ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata jumlah
timbulan sampah di Kota Metro adalah 0,47 kg/hari.jiwa atau setara dengan 2.7
[/hari.jiwa. Sementara W AC Kota Metro sebesar 3675,25 Ha, lebih besar daripada
WAFc02 pengelolaan sampah sebesar 755,19 l.Ha. Hal ini menunjukkan bahwa jika
kapasitas penyerapan yang dimiliki oleh Kota Metro sanggup menampung seluruh
emisi dari pengelolaan sampah dengan asumsi bahwa tidak ada kegiatan lain di Kota
Metro yang menghasilkan emisi karbon. Intensitas WAFc02 dari pengelolaan sampah
adalah sebesar 14,22 l.Ha/fon sampah terkelola. Jika seluruh sampah terkelola maka
W AFC02 menjadi 1.492,62 l.Ha atau mengakuisisi 40,61 % dari W ACC02 Kota Metro.
Terdapat 2 macam arahan kebijakan untuk mengelola sampah di Kota Metro yaitu
dengan meningkatkan kualitas pengelolaan sampah dan kapasitas serapan Kota.
Alternatif strategi untuk meningkatkan kualitas pengelolaan sampah adalah dengan
mengintegrasikan konsep Circular Economy ke dalam sistem pengelolaan sampah,
meningkatkan kapasitas pengelola sampah, membuat laporan berkala mengenai status
pengelolaan sampah, membuat panduan untuk pencegahan timbulan sampah dan
melakukan penegakan hukum. Sementara altematif strategi untuk peningkatan
kapasitas serapan karbon adalah mengatur pola penanaman tanaman di RTH, memilih
jenis tanaman yang dapat memberikan jasa penyerapan karbon yang tinggi, dan
melakukan peremajaan tanaman RTH secara berkala.
No copy data
No other version available