Text
KAJIAN IMPLEMENTASI METODE PERTANIAN SRI (System of Rice Intensification) P ADA PET ANI SAW AB DIKOTAMETR~LAMWUNG
Metode pertanian SRI (System of Rice Intensification) merupakan salah
satu program pertanian yang diterbitkan Pemerintah Pusat untuk dilaksanakan
oleh Pemerintah daerah melalui BBWS Way Sekampung Provinsi Lampung,
Dinas Pertanian Kota Metro dan IPPHTI Kota Metro pada tahun 2008-2011.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana proses dan tingkat
implementasi metode pertanian SRI padaa petani sawah di Kota Metro, mengkaji
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani dalam mengimplementasikan
metode pertanian SRI dan mengkaji dampak implementasi metode pertanian SRI
secara ekonomi, lingkungan dan sosial petani.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode campuran
dengan disain penelitian dominant quantitative-less-dominant qualitative.
Pengumpulan data dilakukan secara eksplaratory sekuesial (berurut)menggunakan
pedoman wawancara, studi kepustakaan, observasi dan dokumentasi.
Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara semi terstruktur
menggunakan pedoman wawancara kepada informan kunci dan wawancara
terstruktur menggunakan kuesioner kepada responden yang telah mendapatkan
pengetahuan metode pertanian SRI dari pelaksana kegiatan (implementor) serta
pengamatan langsung dilapangan tentang implementasi metode SRI pada lahan
sawah petani. Data sekunder diperoleh dengan studi kepustakaan dan dokumentasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses implementasi metode
pertanian SRI telah dilaksanakan dengan cara sosialisasi, pelatihan, demonstrasi
plot (demplot) selama satu musim tanam dan bantuan sarana pertanian. Tingkat
implementasi metode SRI pada petani sawah di Kota Metro masih rendah, faktorĀ
faktor yang mempengaruhinya adalah anggaran dana yang terbatas, kurangnya
koordinasi antar stakeholder karena ego sektoral, kurangnya komitmen
implementor untuk menjadikan metode pertanian SRI sebagai prioritas utama
program pertanian dan belum tersedianya SOP; faktor kondisi ekonomi petani
yang menghambat adalah keterbatasan modal, status lahan, sarana dan akses pasar
yang terbatas; faktor kondisi sosial petani yang menghambat disebabkan oleh
kebiasaan bertani yang praktis, keberanian mengambil resiko rendah; serta aspek
teknis yang dianggap sulit, bahan baku pupuk organik yang susah, serta tenaga
kerja yang lebih banyak. Dampak ekonomi metode SRI lebih menguntungkan;
dampak lingkungan terhadap kesuburan lahan lebih baik, kebutuhan air lebih
sedikit dan lebih tahan serangan OPT; dampak sosial terhadap kerja tenaga kerja
wan ita lebih terbuka, budaya gotong royong terjalin, konflik penggunaan air dapat
diminimalisir serta kesehatan petani dan konsumen lebih teriindungi.
No copy data
No other version available