Text
Kesinergian pemerintah, dunia usaha dan masyarakat dalam pengembangan jamu sebagai daya tarik wisata budaya di Semarang, Jawa Tengah
Disertasi ini adalah penelitian kajian budaya (pariwisata) yang membahas
tentang pengembangan jamu sebagai daya tarik wisata budaya di Semarang-Jawa
tengah. Sebagaimana diketahui, Semarang merupakan salah satu wilayah di
Indonesia yang sejak lama memiliki banyak dunia usaha jamu mulai dari dunia usaha
berskala kecil dan rumah tangga, menengah, hingga berskala besar. Dalam
perkembangannya, setelah sukses memproduksi dan memasarkan jamu sebagai
produk perawatan kesehatan, pengobatan dan kecantikan, beberapa dunia usaha jamu
mulai mengembangkan jamu sebagai daya tarik wisata melalui pendirian obyek
wisata museum, agrowisata, taman dan sebagainya, termasuk masyarakat yang telah
mengembangkan desa wisata berbasis jamu. Untuk dapat mengembangan jamu
sebagai daya tarik wisata budaya, maka dibutuhkan kesinergian antara pemerintah,
dunia dan masyarakat melalui optimalisasi perannya masing-masing didalam sebuah
bentuk kelembagaan yang permanen.
Disertasi ini menggunakan metode penelitian kualitatif dimana metode
pengumpulan datanya dilakukan dengan cara observasi lapangan dan melakukan
wawancara secara mendalam pada berbagai sumber yang diyakini memiliki
informasi terkait jamu dan pemanfaatannya sebagai daya tarik wisata serta berbagai
pihak yang terkait dengan pengembangan pariwisata di Semarang, studi dokumentasi
dan perpustakaan, dan data yang dikumpulkan kemudian dilakukan verifikasi dan
interprestasi dengan mencocokannya dengan teori-teori yang dibangun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan daya tarik wisata jamu
yang dilakukan baik oleh masyarakat maupun dunia usaha masih bermotifkan misi
sosial, yaitu pengenalan dan pendidikan kepada masyarakat terhadap jamu, dan bagi
dunia usaha pada khususnya ditujukan sebagai bagian dari hubungan masyarakat,
yakni sarana membangun kepercayaan masyarakat terhadap dunia usaha jamu,
namun di sebagian daya tarik wisata jamu lain, sudah mulai ada usaha untuk dapat
mengarahkan daya tarik menjadi usaha komersial.
Oleh karena manfaat ekonominya belum begitu menonjol dibandingkan dengan
manfaat sosial dan budayanya, maka keberadaan daya tarik wisata jamu belum
mampu mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.
Selain itu, kesinergian diantara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat dalam
pengembangan daya tarik wisata jamu belum terjalin secara utuh. Masing-masing
pihak belum memainkan perannya secara optimal dalam sinergi. Oleh karena itu
hasil penelitian ini merekomendasikan suatu bentuk kelembagaan yang permanen
yang dapat memayungi sinergi diantara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat.
No copy data
No other version available