Text
Hak pilih TNI pada Pemilu dalam perspektif hubungan sipil-militer di Indonesia
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Sipil Militer
di Indonesia, untuk mengetahui kesiapanan INI untuk memiliki hak Pilih dalam
Pemilu, untuk mengetahui apa yang menjadi kehawatiran dalam konteks stabilitas
keamananjika TNI memiliki hak pilih.
Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif
dengan Pendekatan Kualitatif. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara
mendalam dengan informan dari Pihak INI, Kementrian Pertahanan, dan Pengamat
dari Sipil.
Hasil penelitian ini didapatkan ; 1) Hubungan Sipil Militer di Indonesia
sejak Era Orde Lama hingga Reformasi berjalan baik, Saat ini hubungan sipil
militer di Indonesia TNI menganut sistem Objective civilian control (pengendalian
sipil objektif) Hal ini dilakukan dengan cara memperbesar profesionalisme militer
namun tidak sama sekali diminimkan kekuasaannya, melainkan tetap menyediakan
kekuasaan terbatas tertentu yang hanya berhubungan dengan bidang militer. Dapat
juga dikatan pola hubungan Sipil Militer di Indonesia saat ini adalah The guardian
military adalah dim ana militer berfungsi melindungi orde politik dan sosial namun
tidak melibatkan diri dalam politik praktis. 2) INI dianggap saat ini belum siap
untuk mendapatkan hak pilih dalam politik, kondisi masyarakat bangsa Indonesia
belum memiliki kesadaran politik yang tinggi, salah satunya disebabkan dari tingkat
pendidikan masyarakat yang belum tinggi. Sistem komando terpusat di INI yang
menjadi kekhawatiran,jika pemimpin di INI memilih salah satu partai akan diikuti
oleh anggotanya. 3) Ada kekhawatiran dari masyarakat dan pihak INI itu sendiri,
jika INI memiliki hak pilih, sementara INI adalah perangkat Negara yang
bersenjata sehingga hal ini menimbulkan kekhawatiran di masyarakat Indonesia
jika terjadi fragmentasi di Tubuh INI karena belum memiliki kedewasaan dalam
perbedaan pandangan.
No copy data
No other version available