Text
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN PERSEPSI PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI DALAM PRAKTIK KOLABORASI PERAWAT DOKTER DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN PERSEPSI
PERA WAT TENTANG KOMUNIKASI DALAM PRAKTIK
KOLABQRASI PERA WAT DOKTER DI RUANG RA WAT
INAP RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG
*Metilda' *. Ati Surya Mediawati, *** Aat Sriati
Universitas Padjadjaran
metildamathal@gmail.com
ABSTRAK
Pengetahuan merupakan aspek penting dalam terbentuknya persepsi.
Persepsi, perilaku, dan sikap yang didasarkan pada kesadaran serta pengetahuan
akan menghasilkan perilaku yang melekat dan bertahan lama. Pengetahuan
tentang komunikasi dalam praktik kolaborasi perawat merupakan faktor penting
untuk membentuk perilaku perawat dalam bekerjasama, berkolaborasi,
berkomunikasi, dan mengintegrasikan asuhan dalam tim termasuk dalam
pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien, karena kolaborasi yang baik mampu
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi pasien, menurunkan angka
komplikasi, memperpendek hari rawat, mengurangi biaya perawatan, mengurangi
be ban dan stress kerja bagi tim profesi serta meningkatkan kepuasan pasien dan
tim kesehatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis hubungan
pengetahuan dan persepsi perawat tentang komunikasi dalam praktik kolaborasi
perawat dokter di ruang raw at inap Rumah Sakit Immanuel Bandung. Jenis
penelitian deskriptif ana/itik. Penelitian dilakukan kepada 169 perawat dengan
pemilihan sampel menggunakan teknik sampling aksidental. Data penelitian
dianalisis menggunakan uji univariat dan bivariate. Hasil penelitian menunjukkan
sebagian besar dari responden memiliki pengetahuan yang baik (69,2%), sebagian
besar dari responden memiliki persepsi negatif (52,1 %), dan analisis tabel silang
terhadap hubungan pengetahuan dan persepsi perawat tentang komunikasi dalam
praktik kolaborasi ditemukan 53% perawat dengan pengetahuan baik memiliki
persepsi negatif serta analisis menggunakan Chi Square diperoleh nilai 0,037
dengan probabilitas sebesar 0,847 Jebih besar dari alpa 0,05.
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan antara
pengetahuan dengan persepsi perawat tentang praktik kolaborasi terhadap
indikator kontrol kekuasaan dan tujuan bersama, sedangkan indikator yang lain
tidak berhubungan. Diharapkan institusi pendidikan mampu mengembangkan
kurikulum tentang konsep praktik kolaborasi dan mempraktikkannya dalam
tatanan nyata, pihak rumah sakit perlu meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM
melalui pendidikan baik melalui seminar maupun pelatihan, pertemuan berkala
yang memberikan kesempatan untuk berdiskusi diantara profesi kesehatan, serta
bagi organisasi profesi (IDI dan PPNI) untuk duduk bersama untuk menyamakan
persepsi tentang tugas dan wewenang masing-masing profesi.
No copy data
No other version available