Text
Indikator Makroekonomi dan Kinerja Reksadana Saham Syariah dan Konvensional di Indonesia
Selama ini reksadana dianggap sebagai investasi yang memiliki resiko lebih
rendah dibandingkan investasi di pasar saham karena sifatnya yg diversifikasi,
namun hal ini perlu dibuktikan apabila keadaan ekonomi makro mengalami
volatilitas dan manakah kinerja reksadana yang lebih baik antara reksadana saham
konvensional dan reksadana syariah pada kondisi tersebut. Perbedaan utama antara
,..
reksadana syariah dengan konvensional terletak pada proses pemilihan as et yang
membentuk portofolionya. Reksa dana konvensional menggunakan pertimbangan
tingkat keuntungan dan risiko dalam mengatur portofolio investasi.
Perkembangan reksadana sebagaimana instrument investasi pada umumnya
dipengaruhi oleh faktor ekonomi makro. Nilai tukar rupiah, suku bunga, Int1asi dan
Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan variabel dari ekonomi makro, variabel
tersebut berpengaruh terhadap investasi reksadana.
Tujuan dari Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel makro
ekonomi, yaitu nilai tukar rupiah, suku bunga, int1asi dan produk domestic bruto
(PDB) terhadap kinerja reksadana syariah dan konvensional pada periode 2013-
2016
Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi data panel. Jenis data
yang digunakan adalah data kuantitatif dan teknik pengambilan sampel adalah
purposive sampling dengan kriteria berikut: (1). Perusahaan yang aktif dan
terdaftardi BAPEPAM dari tahun 2013 sampai dengan 2016; (2). Perusahaanyang
memiliki Reksadana dengan kategori jenis saham; (3). Perusahaan yang memiliki
reksadana syariah dan reksadana konvensional serta tahun yang diperdagangkan
sama sehingga jumlah reksadana yang diteliti sebanyak 48 reksadana. Kinerja
Reksadana dihitung menggunakan metode sharpe . Data yang digunakan dalam
penelitian merupakan data sekunder berupa NAB per unit reksadana, Sertipikat
Bank Indonesia (SBI) sebagai proksi risk free rate (R!).
Dari hasil pengukuran kinerja Sharpe didapat hasil bahwa rata-rata kinerja
reksadana saham konvensionallebih baik daripada rata-rata kinerja saham syariah.
Hal terse but memberikan arti bahwa delapan produk reksadana saham konvensional
mampu memberikan excess return yang lebih baik untuk setiap unit total risk
dibandingkan dengan reksadana saham syariah.
Simpulan: Investor yang ingin menanamkan atau menginvestasikan dananya di
pasar modal, sebaiknya mengamati terlebih dahulu niIai tukar, suku bunga, int1asi
dan PDB karena berdasarkan hasil penelitian ini keempat variabel tersebut
berpengaruh signifikan terhadap kinerja reksdana.
No copy data
No other version available