Text
Pengaruh kombinasi antibiotik dengan aplikasi LIDC dan Argentum pada luka terinfeksi terhadap kadar protein FGF-2, FGF-7, jumlah fibroblas, koloni bakteri, dan laju kontraksi luka pada fase proliferasi
Luka terbuka terinfeksi sering dihadapi dalam bidang Orthopaedi. Terdapat
berbagai upaya untuk mengeliminisasi koloni bakteri yang mungkin menyebabkan
luka terinfeksi namun belum diketahui upaya yang efektif untuk mengatasi kasus
ini. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian
kombinasi Antibiotik dengan aplikasi Low Intensity Direct Current (LIDC) dan
Argentum (Ag) pada luka terinfeksi dengan cara menganalisis kadar protein FGF-
2 dan FGF-7, jumlah Fibroblas pada fase proliferasi, jumlah koloni bakteri
Staphylococcus aureus dan laju kontraksi luka pada fase proliferasi.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi dan Terapi dan di
Laboratorium Unit Penelitian Kedokteran FK UNPAD pada bulan Mei
September 2016. Penelitian ini merupakan penelitian laboratorium eksperimental
dengan rancangan acak lengkap dengan pengamatan berulang, dengan subjek
kelinci jantan yang telah diberikan perlukaan dan diinokulasikan bakteri
Staphylococcus aureus sebanyak 0,5 MF. Pengambilan sampel dilakukan sebelum
(H6) dan sesudah (HI4) pemberian kombinasi Antibiotik dengan aplikasi LIDC dan
Ag Metode consecutive sampling dilakukan pada empat kelompok perlakuan,
yaitu kelompok I yang diberikan Antibiotik, kelompok II yang diberi Antibiotik
dengan aplikasi LIDC, kelompok III yang diberikan Antibiotik dengan aplikasi
Argentum, kelompok IV yang diberikan Antibiotik dengan aplikasi LIDC dan
Argentum. Data dianalisis secara analitik menggunakan uji nonnalitas, uji
homogenitas, uji-t berpasangan, uji-t tidak berpasangan, analisis varians
(ANOVA), uji Krusskall-Wallis, uji korelasi, dan analisis regresi.
Hasil penelitian sebelum dan sesudah pemberian kombinasi Antibiotik dengan
aplikasi LIDC dan Ag menunjukkan perbedaan yang bermakna yaitu delta kadar
protein FGF-2 46,17±4,85 pg/mL (p=O,OO), kadar protein FGF-7 39,51±3,60 pg/mL
(p=O,OO), jumlah Fibroblas 6,62±2,32 sel/uL (p=O,OI), jumlah Koloni Bakteri
193,75±32,10 cfu/gram (p=O,OO), dan Laju Kontraksi Luka 3,63±0,47 mmvminggu
(p=0,00). Uji korelasi menunjukkan hubungan FGF-2, FGF-7, jurnlah Fibroblas, dan
jumlah Koloni Bakteri terhadap Laju Kontraksi Luka, sebagai berikut: 0,71; 0,63;
0,71; -0,67. Dari hasil uji determinasi peran FGF-2 sebesar 51,4 %, FGF-7
sebesar 40,3 %, jumlah Fibroblas sebesar 51,1 %, dan penurunan jumlah koloni
bakteri sebesar 45,8 % untuk penyembuhan luka terinfeksi.
Dapat disimpulkan bahwa pemberian kombinasi antibiotik dengan LIDC dan
Ag meningkatkan kadar protein FGF-2, kadar protein FGF-7, jumlah Fibroblas
dan Laju Kontraksi Luka pada faseproliferasi penyembuhan luka terinfeksi serta
menurunkan jumlah koloni bakteri Staphylococcus aureus. Terdapat korelasi kuat
dan pengaruh yang besar antara FGF-2, FGF-7, jumlah Fibroblas dan jumlah
koloni bakteri terhadap laju kontraksi luka.
No copy data
No other version available