Text
Realitas tindakan komunikasi dalam posisi sosial dan identitas perempuan pemetik teh
Masyarakat perkebunan merniliki kehidupan yang jarang diungkapkan dalam
sejarah. Utamanya kehidupan para perempuan pernetik teh. Penelitian ini
bertujuan untuk mengkritik relasi yang tidak seimbang yang diakibatkan oleh
kolonialisrne di perkebunan teh didasari pandangan Pascakolonial. Perspektif
Paskakolonial membantu untuk menjelaskan dinamika komunikasi dan secara
eksploratif menjelaskan pengalarnan perernpuan dalam organisasi yang
menjalankan mekanisrne kolonial. Terutama karena perempuan pernetik teh
menjadi grup subaltern di dalamnya. Dengan menggunakan metode etnograf
kritis, penelitian ini berupaya rnengungkap makna sejarah, identitas dan posisi
sosial dalarn kehidupan penuh perjuangan dari perernpuan pernetik teh di
perkebunan Subang. Mernbuktikan aclanya dominasi kolonial sejak masa
panjajahan Belanda. perempuan sebagai subaltern tidak mampu mengungkapkan
kehendaknya sebagai bagian dari masyarakat perkebunan. Untuk meraih lebih
ban yak informasi maka digunakan wawancara mendalam dan riset keikutsertaan
dalam waktu lebih dari satu tahun. Hasil penelitian menunjukkan beberapa isu
penting seperti adanya dominasi ganda clan pengaburan iclentitas dalam kehidupan
perempuan pernetik teh. Kehidupan sosial perempuan pemetik teh serta perspekrif
kehidupan mereka telah disempitkan oleh konstruksi keburuhan perkebunan sejak
masa kolonial Belanda. Penelitian ini juga menemukan adanya budaya hibrid
dalarn bahasa dan kesenian,
No copy data
No other version available