Text
Konservasi sumberdaya genetik sapi pasundan di Jawa Barat
Konservasi Sumberdaya Genetik Sa pi Pasundan Di Jawa Barat
The Animal Genetic Resources Conservation Of Pasundan Cattle In West Java
Oleh : Johar Arifin
Program Pascasarjana Ilmu Peternakan Universitas Padjadjaran Bandung
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah melakukan inventarisasi ternak dalam data kualitatif
maupun kuantitatif, sebaran gen dan DNA, eksplorasi potensi wilayah basis
populasi untuk mendapatkan wilayah konservasi dan pengembangan sumber daya
genetik, serta identifikasi konflik sosial sebagai pertimbangan dalam program
konservasi. Penelitian dilaksanakan sejak April 2015 sampai Oktober 2016 di 11
kabupaten di Jawa Barat, yaitu Kabupaten Kuningan, Majalengka, Ciamis,
Sumedang, Indramayu dan Purwakarta, Pangandaran, Tasikmalaya, Garut,
Cianjur dan Sukabumi. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran populasi Sapi
Pasundan dewasa di 11 wilayah memiliki karakteristik ukuran-ukuran tubuh yang
sama (panjang badan dan tinggi badan) kecuali pada lingkar dada, populasi ternak
di Ciamis, Tasikmalaya dan Kuningan memiliki perbedaan lingkar dad a dengan
wilayah lainnya. Populasi Sapi Pasundan di 11 wilayah dalam kondisi memenuhi
keseimbangan populasi dengan dikontrol oleh gen-gen dalam aIel AlbA, Alb'', dan
Albc berdasarkan marka protein albumin. Jarak genetik antar populasi Sapi
Pasundan di 11 wilayah sangat dekat yaitu antara 0,04 - 0,15, sedangkan jarak
genetik antara Sapi Pasundan dengan Sapi Madura 0,098, Sapi Pasundan dengan
Sapi Bali 0,056, dan Sapi Madura dengan Sapi Bali 0,084. Hasil analisis d-loop
DNA Mitokondria menunjukkan adanya pohon genetik antara ketiga rumpun
tersebut dan ditemukan haplotipe 1 sekuen G yang telah diregistrasi dalam
Genbank dengan nomor JQ 002668.1 sebagai bagian dari bangsa Bos sondaicus.
Wilayah yang memiliki daya dukung dan nilai populasi efektif aman adalah
Pangandaran, Tasikmalaya, Garut, Cianjur, Sukabumi, Kuningan dan Sumedang.
Berdasarkan hasil penelitian maka disimpulkan bahwa pola pemuliaan dalam
koridor konservasi dan pengembangan Sapi Pasundan menerapkan group
breeding system dimana BPPT Sapi Potong Cijeungjing sebagai nucleus herd dan
VBC terpilih sebagai subnucleus herd secara sinergis akan membangun
pemumian dan pengembangan SDGT di Jawa Barat. Adapun wilayah
pengembangan telah dipilih antara lain untuk wilayah pesisir selatan Jawa Barat
terdiri dari Pangandaran, Tasikrnalaya, Garut, Cianjur dan Sukabumi, sedangkan
wilayah utara telah terpilih wilayah Sumedang dan Kuningan dengan catatan ada
resolusi konflik struktural dengan menerapkan pola pemuliaan terbuka.
No copy data
No other version available