Text
Aplikasi limbah kulit kopi hasil fermentasi aspergillus niger sebagai campuran ransum puyuh petelur
Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi Temak Unggas, Non
Ruminansia dan Industri Makanan Temak, Fakultas Petemakan Universitas
Padjadjaran Jatinangor - Sumedang. Penelitian telah dilaksanakan dalam tiga
tahap, yaitu Tahap pertama, fermentasi limbah kulit kopi oleh kapang Aspergillus
niger, bertujuan untuk menghasilkan LINKOFER(An) sebagai altematif bahan
pakan campuran ransum puyuh petelur. Tahap kedua, pengukuran nilai retensi
nitrogen dan energi metabolis LINKOFER(An) produk olahan pilihan penelitian
tahap pertama, bertujuan untuk menentukan kualitas produk. Penelitian tahap
ketiga, uji ransum, bertujuan untuk menetapkan besaran penggunaan
UNKOFER(An) yang optimal melalui pengukuran terhadap performan produksi
dan kualitas telur puyuh. Penelitian dengan menggunakan metode eksperimen di
laboratorium dengan raneangan aeak lengkap tersarang, yaitu : Faktor A adalah
dosis inokulum kapang Aspergillus niger (0,4; 0,6; dan 0,8%), Faktor B adalah
waktu fermentasi (2 dan 3 hari), masing-rnasing perIakuan diulang sebanyak tiga
kali. Faktor B tersarang pada faktor A. Pengaruh antar perIakuan diuji dengan
analisis ragam dan dilanjutkan uji jarak berganda Duncan. Penelitian tahap kedua
dianalisis dengan menggunakan uji t-student, Penelitian tahap ketiga
menggunakan Raneangan Aeak Lengkap enam perIakuan LINKOFER(An)
(0,3,6,9,12, dan 15% dalam ransum), masing-masing diulang sebanyak tiga kali.
Uji statistik dilakukan dengan sidik ragam, perbedaan pengaruh antar perIakuan
dilanjutkan uji jarak berganda Dunean. Hasil penelitian pada tahap pertama
diperoleh bahwa limbah kulit kopi terfermentasi dengan Aspergillus niger dosis
0,8% selama 3 hari menghasilkan peningkatan kandungan protein kasar dari
5,63% menjadi 8,79%, penurunan kandungan serat kasar dari 26,7% menjadi
10,68%, dan penurunan lemak kasar dari 3,43% menjadi 2,69%. Produk
LINKOFER(An) memiliki nilai retensi nitrogen 84,71% dan energi metabolis
1937,47 kkal/kg, serta penggunaan LINKOFER(An) pada tingkat 6% dalam ransum
memberikan performan produksi terbaik (konsumsi ransum: 21,89 g/ekor/hari;
umur dewasa kelamin: 56 hari; bobot badan dewasa kelamin: 181,50 g/ekor;
bobot telur: 10,10 glbutir; produksi quail day: 43,58%; dan konversi ransum:
5,03), dan kualitas telur terbaik (tebal kerabang: 0,186 mm; HU unit: 89,96; dan
intensitas wama kuning telur ~ 8).
No copy data
No other version available