Text
INTEGRASI POLITIK KAUM MIGRAN: STUDI TENTANG AKSES MEMPEROLEH STATUS KEWARGANEGARAAN MIGRAN PHILIPPINA SELATAN DI KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD TAHUN 2010 - 2014
Beberapa wilayah kabupaten dan kota di Propinsi Sulawesi Utara menjadi
daerah tujuan dari migran yang berasal Philippina Selatan. Di Kabupaten Kepulauan
Talaud, terdapat 32 I migran asal Philippina Selatan yang sudah memperoleh status
politik kewarganegaraan sebagai WNI melalui pemberian identitas kependudukan
berupa KTP selang waktu 2010-2014. Penelitian ini mengkaji tentang bagaimanakah
proses integrasi politik kaum migran Philippina Selatan di Kabupaten Kepulauan
Talaud dalam memperoleh akses terhadap status kewarganegaraan sebagai WNI
tahun 2010-2014.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data
dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi kepustakaan/dokumen.
Infonnan penelitian ditentukan melalui purposive sampling dan snowball sampling
yang dipilih dan ataupun didapati berdasarkan hasil observasi. Data dianalisis
melalui tiga tahapan, yakni reading the transcript, categorizing and contextualizing.
Hasil penelitian menunjukan bahwa proses integrasi politik kaum migran
Philippina Selatan di Kabupaten Kepulauan Talaud dalam memperoleh akses
terhadap status kewarganegaraan sebagai WNI tahun 2010-2014 dilakukan melalui
dua cara. Pertama, bagi kaum migran Philipina Selatan yang memiliki ID Card
sebagai orang Indonesia yang dikeluarkan oleh Consulate General of The Republic of
Indonesia di Davao City, langsung diberikan akses untuk memperoleh status
kewarganegaraan sebagai WNI, karena keabsahan dari ID Card itu sendiri yang
menyatakan bahwa para migran Philippina Selatan tersebut sebagai orang Indonesia
yang dikeluarkan oleh Consulate General of The Republic of Indonesia di Davao City
ketika mereka masih tinggal di wilayah Philippina Selatan. Kedua, bagi kaum migran
Philippina Selatan keturunan Sangir-Talaud yang tidak memiliki identitas atau ID
Card sebagai orang Indonesia dan migran keturunan Philippina, tidak secara
langsung diberikan akses untuk memperoleh status kewarganegaraan sebagai WNI,
karena harns melalui beberapa pertimbangan, yaitu lama tinggal, memiliki tempat
tinggal, berkeluarga, diterima oleh masyarakat, kepatuhan terhadap pemerintah.
Penelitian ini mengkonfinnasikan bahwa teori keanggotaan sosial (theory of
social membership) tidak sepenuhnya dapat menjelaskan kondisi di lapangan daIam
hubungannya dengan akses untuk memperoleh status kewarganegaraan migran
Philippina Selatan di Kabupaten Kepulauan Talaud karena teori ini hanya
memasukan dua faktor yaitu memiliki tempat tinggal dan lama tinggal, sedangkan di
lapangan ditemukan lima faktor yaitu memiliki tempat tinggal, lama tinggal,
berkeluarga, diterima oleh masyarakat, dan kepatuhan terhadap pemerintah.
No copy data
No other version available