Text
Pengetahuan dan Sikap Perawat tentang Penggunaan APD saat Pemberian Kemoterapi pada pasien kanker di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
Para perawat yang bekerja di ruang kemoterapi, beresiko terkena obat
sitotoksik. Berbagai hasil penelitian menunjukkan obat ini memberikan efek
samping bagi perawat seperti gatal-gatal, leukemia, gangguan kromosom,
kerusakan DNA, dan keguguran oleh sebab itu, perawat wajib menggunakan alat
pelindung diri (APD). Saat ini, belum semua perawat menyadari pentingnya APD.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengetahuan dan sikap perawat
tentang APD saat pemberian kemoterapi.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Populasi
penelitian adalah para perawat yang bekerja di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung,
pada ruang fresia I, ruang fresia Ill, dan klinik Asnawati Zuchradi. Sampe1 yang
digunakan adalah total sampling yang berjumlah 47 responden. Instrumen
dikembangkan berdasarkan jurnal Kyprianou et all (2010). Pengolahan data
menggunakan persentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan perawat tentang APD
yang masuk kategori baik sebanyak 57.4%, dan 42.6% responden masuk kategori
kurang. Sikap perawat yang mendukung tentang APD 63.83%, dan 36.17% tidak
mendukung. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap para
perawat belum merata.
Data tersebut menunjukkan pentingnya penyamaan pengetahuan seluruh
perawat agar perawat mempunyai sikap mendukung terhadap APD. Rumah sakit
berkewajiban meningkatkan wawasan perawat tentang kemoterapi dan efek
sampingnya serta memfasilitasi seluruh kebutuhan perawat sesuai standar APD.
Hal ini membantu perawat terhindar dari efek samping kemoterapi, dan
terlindungi se lama bekerja,
No copy data
No other version available