Text
Rancangan pelatihan komunikasi intim untuk meningkatkan kemampuan komunikasi intim pada pasangan dengan usia pernikahan 0-2 tahun
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi
intim pasangan dengan usia pemikahan 0-2 tabun. Berdasarkan hasil asesmen
awal, di tabui bahwa pasangan menikah masih belum emiliki kemampuan
komunikasi intim yang baik, terlihat dari keempat dimensi munikasi intim yang
masih belum dipenuhi dengan baik, yaitu dimensi sharing the self, affirming the
other, becoming one, dan transcending one. Kurangnya kemampuan komunikasi
intim diantara pasangan dapat menurunkan keharmonisan diantara pasangan,
hingga berakibat pada adanya perceraian. Berdasarkan hal terse but, peneliti
tertarik untuk membuat rancangan pelatihan komunikasi intim untuk
meningkatkan kemampuan komunikasi intim pasangan dengan usia pemikahan
0-2 tahun.
Kegiatan pelatihan dilakukan dalam 3 tahapan, yaitu (1) Studi
pendahuluan yaitu saat melakukan asesmen, identifikasi masalah, dan peninjauan
secara teoritis; (2) Perancangan pelatihan menggunakan pendekatan experiential
learning; dan (3) Uji coba pelatihan untuk melakukan evaluasi terhadap
rancangan pelatihan. Penelitian ini menggunakan metode quasi-experimental
dengan desain one group pretest-posttest untuk melihat peningkatan kemampuan
komunikasi intim pasangan dengan usia pemikahan 0-2 tahun sebelum dan setelah
dilakukan pelatihan. Subjek dalam uji coba pelatihan ini a lah 3 pasangan (6
partisipan). Penelitian ini menggunakan 3 alat ukur, yaitu esioner, wawancara,
dan observasi pada setiap partisipan di seluruh pasangan. Pengolahan data hasil
kuesioner dilakukan dengan menggunakan uji statistik Wilcoxon, sedangkan
pengolahan hasil wawancara dan observasi dilakukan melalui analisis deskriptif.
Hasil pengujian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan
komunikasi intim pada ketiga pasangan (6 partisipan), yang terlihat dari hasil skor
kuesioner sebelum dan setelah pelatihan, serta hasil analisis deskriptif dari
wawancara dan observasi mengenai keempat dimensi komunikasi intim. Evaluasi
rancangan pelatihan juga menunjukka bahwa modul pelatihan dapat diterapkan
dengan baik pada ketiga pasangan. 0 eh karena itu, dapat disimpulkan b wa
rancangan pelatihan komunikasi intim dapat meningkatkan kemamp
komunikasi intim ketiga pasangan dengan usia pernikahan 0-2 tabun.
Beberapa hal yang teridentifikasi dapat meningkatkan kemampuan
komunikasi intim adalah kesesuaian materi pelatihan dengan permasalahan yang
dihadapi oleh pasangan sehingga materinya menjadi lebih menarik, metode
experiential learning yang memberikan insight, dorongan partisipan untuk
berubah dan memperbaiki kemampuan komunikasi intim yang dimiliki, sikap
antusias partisipan untuk mengikuti pelatihan, serta keaktifan partisipan selama
proses pelatihan.
No copy data
No other version available