Text
Perilaku Memilih di Pilkada Kota Ternate Tahun 2015 (Voting Behavior on Ternate City Election 2015)
Persoalan yang paling viral terjadi di Temate sejak pemilihan kepala daerah
Tahun 2010 dan pemilihan legislatif Tahun 2009 adalah munculnya wajah primordial
yang begitu kuat. ltu adalah kenyataan yang diperkuat oleh dua penelitian sebelumnya
dari Mahmud dan Agusmawanda. Mahmud dan Agusmawanda memiliki bukti
melalui penelitian mereka, bahwa pengaruh primordialisme masih begitu kuat saat itu.
Di Pilkada Temate Tahun 2015 juga menunjukan persoalan yang sama, karena
muncul beberapa kelompok dengan membawa nama identitas dan seeara terbuka
memberikan dukungan pada pasangan ealon yang berasal dari identitas yang sama
dengan mereka, namun pasangan ealon yang mendapat dukungan dari kelompok
identitas tersebut tidak mampu meraih suara terbanyak. Sedangkan yang herhasil
meraih suara terbanyak adalah pasangan calon yang memang tidak mendapat
dukungan dari kelompok sukunya tetapi sebaliknya ia mendapat dukungan dari
kelompok lainnya yang juga memberikan dukungan dengan mengatasnamakan
identitas juga. Pasangan ea Ion yang memperoleh suara terbanyak di Pilkada Temate
Tahun 2015 juga merupakan ealon incumbent yang diperiode 2010 sempat menjadi
Walikota, dan wakilnya di Tahun periode 2010 dan 2015 adalah sosok yang berbeda.
karena Wakilnya di periode 2010 adalah anak dari Sultan Temate, sedangkan di
periode 2015 hanyalah sebagai tokoh agama dalam lingkungan kesultanan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif,
dengan menggunakan teknik survey sebagai alat pengumpulan data. Besaran sampel
yang diambil dalam penelitian ini sebesar 397 responden dari total daftar pemilih
tetap (DPT) 151.920. Dan 397 responden tersebut disebarkan pada dua belas
kelurahan di Temate yang sudah di tetapkan sebagai lokus dari penelitian ini.
Sedangkan temuan dari penelitian ini menunjukan bahwa pengaruh etnis
sebagaiamana yang diceritakan pada dua penelitian sebelumnya sejatinya tidak
signifikan lagi. Hasil penelitian ini menunjukan kalau dukungan masyarakat sebagian
besar tidak lagi karena persoalan identitas yang menjadi kecenderungan mereka untuk
memilih. Tetapi rasionalitas dan psikologis mereka dalam memilih merupakan yang
paling determinan dari hasil penelitian ini. Disini pilihan rasional benar-benar
mengambil andil dengan besaran presentase yang ditunjukan melalui hasil survey.
Pilihan rasional mematahkan anggapan kalau di Temate sampai saat ini masih sangat
erat dengan persoalan primordialisme dalam dunia politik. Pilihan rasional disini
menunjukan bahwa faktor primordialisme tidak lagi dunggulkan mengingat calon
pertahan mampu memathkan dominasinya yang bertahan dan terus hidup didua
periode sebelumnya.
No copy data
No other version available