Text
ANALISIS KONSEP INTEGRASI KETAHANAN PANGAN DAN KEDAULATAN PANGAN DI INDONESIA: STUDI KASUS PROGRAM PENGEMBANGAN BERAS UNGGUL DI JAWA TENGAH
ANALISIS KONSEP INTEGRASI KETAHANAN PANGAN DAN KEDAULATAN
PANGAN DI INDONESIA: STUDI KASUS PROGRAM PENGEMBANGAN
BERAS UNGGULDIJAWA TENGAH
Penelitian ini menyuguhkan pemahaman lebih lanjut mengenai perdebatan dalam
sistem pangan, terutama mengenai perdebatan antara konsep ketahanan pangan dan
kedaulatan pangan sebagai solusi atas permasalahan pangan.Hal yang memotivasi
penelitian ini adalah kurangnya klarifikasi mengenai hubungan antara kedua konsep
utama dalam permasalahan pangan.Seringkali diskusi salah satu konsep membuat konsep
lainnya terlihat salah, gagal atau tidak masuk akal.Dari pada memisahkan kedua konsep
lebih dalam, penelitian ini bertujuan untuk melihat jalan tengah dengan mempertanyakan
apakah kedua konsep dapat diintegrasikan secara teoritis dan praktis. Untuk mendukung
penelitian ini, tahapan pertarna yang dilakukan adalah dengan membangun kerangka
analitis yang kokoh mencakup teori food paradigm dan kaitannya dengan kedua konsep,
kemudian menerapkannya pada penelitian studi kasus menggunakan metode triangulasi
yaitu observasi, wawancara dan analisis dokumen di negara Indonesia yang baru
mengakui konsep kedaulatan pangan untuk mencapai konsep ketahanan pangan secara
umum.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, disamping penggunaan bahasa kedaulatan
pangan dalam kebijakan pangan Indonesia, namun terdapat makna yang kosong
didalamnya karena 1) secara keseluruhan kebijakan pangan masih menunjuk pad a
paradigma produksionis; 2) penggunaan bahasa tersebut tidak sesuai dengan ide utama
kedaulatan pangan yang secara global diumumkan dalam deklarasi Nyeleni. Sebagai
tambahan, sebagaimana terbukti dalam tataran praktik, konsep ked aula tan pangan tidak
dapat diakomodir setara dengan konsep ketahanan pangan.Sebaliknya, yang muncul
adalah praktik yang 1) membuat peran petani semakin pasif; 2) pertimbangan masalah
lingkungan sangat minimum; dan 3) akhimya, peningkatan produksi pangan adalah
tujuan utamanya.
Penelitian ini menyimpulkan dengan penyampaian ide tentang paradigma
produksionis tidak kompatibel dengan konsep kedaulatan pangan. Sebaliknya, konsep
kedaulatan pangan lebih kompatibel dengan paradigma integrasi ekologi yang
mengarahkan praktik pertanian untuk mengikuti cara kerja alam dan menghindari dampak
buruk bagu manusia secara bersamaan. Berkaitan dengan hal ini, peran negara untuk
mendukung praktik kedaulatan pangan melalui, pertama, menunjukkan dukungan
institusional dengan mengikutsertakan petana tidak hanya sebagai penerima pasif tapi
juga aktif sebagai perencana program.Kedua, menempatkan pentingnya pertimbangan
lingkungan dengan memberikan dorongan seperti pemberian insetif bagi mereka yang
melaksanakan perlindungan lingkungan dalam kegiatan pertaniannya.
No copy data
No other version available