Text
PENGAWASAN TERHADAP WAJIB PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA CIMAHI (STUDI TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PROPERTI)
Penelitian tentang Pengawasan Terhadap Wajib Pajak di Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) Pratama Cimahi ( Studi Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Properti ) ini
dilatar belakangi oleh rendahnya tingkat kepatuhan Wajib Pajak Properti di tengah
maraknya pertumbuhan bisnis properti, KPP Pratama Cimahi mempunyai tugas dan
tanggung jawab melakukan pengawasan terhadap Wajib Pajak dengan tujuan untuk
memastikan bahwa Wajib Pajak telah memenuhi hak dan kewajiban perpajakannya
sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. Dengan demikian rnaka tingkat
kepatuhan Wajib Pajak sangat dipengaruhi oleh proses pengawasan yang telah
dilakukan. Tujuan yang ingin penulis capai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui sampai sejauh mana berjalannya proses pengawasan terhadap Wajib
Pajak Properti oleh KPP Pratama Cimahi.
Penulis menggunakan teori pengawasan Donnelly (1996). Menurut Donnelly
(1996) ada 3 (tiga) model/tipe pengawasan yaitu pengawasan pendahuluan,
pengawasan saat kerja berlangsung, dan pengawasan feed back.
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan teknik
pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan studi lapangan.yang meliputi
observasi dan wawancara mendalam. Adapun penentuan informan dalam penelitian
ini dipilih berdasarkan dengan pihak-pihak yang terkait dalam proses pengawasan.
Kemudian data yang diperoleh dari hasil wawancara dipaparkan dengan langkah
langkah yang meliputi: reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan/verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan Wajib Pajak Properti
masih rendah. Hampir semua Wajib Pajak Properti belum memenuhi kewajibannya
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Masih banyak SPT Wajib Pajak Properti yang
tidak sesuai dengan keadaan yang sebenamya, terlambat menyetor pajak dan
terlambat menyampaikan laporan SPT.
Penulis menyimpulkan bahwa pengawasan terhadap Wajib Pajak Properti
oleh KPP Pratama Cimahi dapat dikatakan belum optimal khususnya terkait dengan
pengawasan pendahuluan.
No copy data
No other version available