Text
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MEMPERSIAPKAN KOTA BANDUNG SEBAGAI DESTINASI WISATA HALAL (Studi Kasus Pada Pengembangan Wisata Halal Oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat)
Penelitian ini dibuat oleh Soraya Ratna Pratiwi dengan nomor pokok
mahasiswa 210120150026 yang merupakan mahasiswi magister Fakultas Ilmu
Komunikasi Universitas Padjadjaran. Penelitian ini berjudul "Strategi Komunikasi
Dalam Mempersiapkan Kota Bandung Sebagai Destinasi Wisata Halal (Studi Kasus
Pada Pengembangan Wisata Halal Oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Barat)". Dalam melakukan penelitian, peneliti dibantu oleh kedua pembimbing
yakni Dr. Susanne Dida, M.M dan Dr. Nuryah Asri S., M.Si.
Pariwisata merupakan sektor industri yang bertahan di tengah krisis global.
Salah satu jenis wisata yang sedang berkembang adalah wisata ramah muslim
(Muslim Friendly Tourism) atau biasa juga dikenal dengan wisata halal. Wisata halal
dibuat demi memenuhi kebutuhan pasar muslim akan tersedianya penyelenggraan
wisata yang sesuai dengan aturan-aturan Islam. Pengembangan wisata halal di
Indonesia dilakukan baik pada tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten / kota. Jawa
Barat sebagai provinsi dengan jumlah penduduk muslim terbesar di Indonesia kini
sedang bergerak mendukung pertumbuhan wisata halal. Dari 26 kabupaten/ kota di
Jawa Barat, Kota Bandung dipandang sebagai kota yang mampu merepresentasikan
wisata halal. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui konsep wisata halal Kota
Bandung; (2) menganalisis perencanaan strategi komunikasi dalam mempersiapkan
Kota Bandung sebagai destinasi wisata halal; (3) menganalisis kendala perencanaan
strategi komunikasi dalarn mempersiapkan Kota Bandung sebagai destinasi wisata
halal; (4) menganalisis alasan kurangnya kesadaran (awareness) pemerintah dan
pelaku industry wisata.
Penelitian ini menggunakan teori Konstruksi Sosial Atas Realita. Metodologi
dalam penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi
kasus. Data primer dalam penelitian didapat melalui wawancara mendalam dan
observasi. Sedangkan data sekunder didapat melalui dokumen terkait wisata halal.
Dari seluruh rangkaian proses penelitian diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa:
(1) Konsep wisata halal di Kota Bandung cenderung mengarah pada moslemfriendly
tourism. Saat ini, kondisi Kota Bandung dinilai sudah mampu menunjang wisata
halal. Namun, masih ada beberapa kekurangan pada SDM dan infrastruktur (2)
Inisiatif penyiapan strategi komunikasi dalam membangun sector wisata Kota
Bandung sebagai destinasi wisata halal dilakukan secara penta helix oleh Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat melalui sosialisasi untuk
menurnbuhkan kesadaran (awareness) kepada SKPD terkait. Selain Dinas Pariwisata
. dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, beberapa lembaga lain seperti Enhaii Halal
Tourism Center (EHTC) dan Salman Halal Center juga melakukan sosialisasi serupa
kepada para pemangku kepentingan lain dan masyarakat, (3) Dalam mengembangkan
wisata halal di Kota Bandung terdapat beberapa hambatan antara lain: kepedulian
iv
para pemangku kepentingan yang belum terbangun, masyarakat yang dinilai kurang
mengkritisi aspek halal di produk atau jasa wisata yang ada di Kota Bandung, jumlah
dan varian produk pendukung wisata halal di Kota Bandung yang tidak seimbang
dengan jumlah produk yang telah disertifikasi halal, anggaran biaya, baik dari
Lembaga Pemerintah maupun lembaga swasta, serta jumlah tenaga ahli untuk
melakukan sertifikasi halal dan mengauditnya masih kurang (4) Kurangnya kesadaran
untuk mengembangkan wisata halal dapat diasosiasikan dengan keterlambatan
pengembangan wisata halal di Indonesia. Keterlambatan ini karena masih minimnya
perhatian Pemerintah dalam menangkap peluang industri wisata halal
No copy data
No other version available