Text
Analisis faktor-faktor yang memengaruhi fatigue pada pasien hiv/aids di RSUD kota Bandung
Fatigue .adalah perasaan subjektif terkait kelelahan, kurangnya energi yang
disertai dengan perasaan Iemah yang tidak hilang atau berkurang dengan istirahat
malam yang cukup. Fatigue pada pasien HIV/AIDS dapat mengganggu aktivitas
harian dan aktivitas sosial, kesulitan berkonsentrasi, menurunkan motivasi dan
kualitas hidup pasien. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis beberapa faktor
yang berhubungan dengan fatigue dan menganalisis faktor yang paling dominan
memengaruhifatigue pada pasien HIV/AIDS.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasional dengan rancangan
cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling.
Jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 77 responden. Data dikumpulkan
dengan menggunakan kuesioner skala pengukuran fatigue yang dimodifikasi dari
HIV Related Fatigue Scale, PSQI, dan HADS. Selanjutnya data dianalisis dengan
menggunakan uji coefficient contingency, pearson correlation dan spearman
untuk melihat hubungan antara dua variabel serta uji regresi linier untuk
menentukan faktor dominan yang berhubungan dengan fatigue.
Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden (66,2%)
tergolong memiliki tingkat fatigue berat. Faktor-faktor yang memiliki hubungan
signifikan dengan fatigue, yaitu jenis kelamin, penghasilan, stadium penyakit,
status nutrisi (indeks masa tubuh), kualitas tidur dan depresi (p < 0,05). Hasil
analisis regresi linier menunjukkan faktor yang paling dominan berhubungan
dengan fatigue adalah depresi (r = 0,531).
Simpulan penelitian ini yaitu faktor depresi sebagai faktor yang paling
dominan memengaruhi fatigue pasien HIV / AIDS. Penelitian lllI
merekomendasikan perawat untuk melakukan deteksi dini depresi, berperan aktif
sebagai konselor untuk penanganan depresi dan memberikan symptomps
management terkait fatigue.
No copy data
No other version available