Text
Efektivitas acceptance and commitment therapy (ACT) untuk meningkatkan pain acceptance pada wanita dengan skoliosis
EFEKTIVITAS ACCEPTANCE AND COMMITMENT THERAPY (ACT)
UNTUK MENINGKATKAN PAIN ACCEPTANCE PADA WANITA DENGAN
SKOLIOSIS
Pengalaman nyeri tidak menyenangkan akibat skoliosis membuat
penderitanya berupaya keras untuk menghindari munculnya rasa nyeri dan
mengakibatkan munculnya ketidakaktifan, penarikan diri, dan ketidakpuasan
hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Acceptance and
Commitment Therapy (ACT) untuk meningkatkan pain acceptance pada wan ita
dengan skoliosis. Penelitian ini tergolong ke dalam jenis penelitian one-group
pretest-posttest design dengan melibatkan tiga subjek penelitian yang diperoleh
melalui teknik purposive sampling.
Metode pengumpulan data bersifat embedded design. Data dikumpulkan
melalui kuesioner dan wawancara. Kuesioner yang digunakan antara lain Chronic
Pain Acceptance Questionnaire (CP AQ) dari McCracken et al. (2004) untuk
mengukur pain acceptance, Psychological Inflexibility in Pain Scale (PIPS) dari
Wicksell et al. (2010) untuk mengukur psychological inflexibility, dan Brief Pain
Inventory (BPI) untuk mengukur intensitas dan dampak nyeri terhadap kehidupan
sehari-hari. Alat ukur telah melalui proses adaptasi ke dalam bahasa Indonesia,
penilaian ahli untuk mengetahui validitas isi dan diuji cobakan untuk mengetahui
tingkat reliabilitas. Pengukuran dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum dan
setelah intervensi. Data kuesioner dianalisis dengan menggunakan metode
statistika deskriptif dan uji statistik non-parametrik Wilcoxon, sementara data
wawancara dianalisis dengan menggunakan analisis konten.
Hasil uji statistik tidak menunjukkan adanya peningkatan pain acceptance
yang signifikan setelah Acceptance and Commitment Therapy (ACT) diberikan.
Namun terapi yang diberikan mampu menurunkan psychological inflexibility
individu, terutama terkait tindakan-tindakan menghindari nyeri (avoidance of
pain). Selain itu, terdapat perubahan positif setelah ACT diberikan dimana terjadi
penurunan intensitas nyeri dan penurunan dampak negatif nyeri terhadap perasaan
serta keberfungsian sehari-hari.
No copy data
No other version available