Spatial Autoregressive Structural Equation Modeling pada Prevalensi Diare (studi kasus di Pulau Jawa dan Madura)
Diare mempunyai sifat menular, sehingga kejadian diare di suatu daerah
dapat mempengaruhi kejadian diare di sekitar daerah tersebut. Hal ini biasa
disebut spatial dependence. Sehingga untuk memodelkan kejadian diare
diperlukan suatu model yang mampu mengakomodasi spatial dependence, dalam
hal ini spatial autoregressive model. Untuk model ini, pendekatan kuadrat terkecil
tidak menghasilkan taksiran terbaik atau taksirannya bersifat tidak konsisten dan
tidak efisien. Sehingga metode yang digunakan adalah Maximum Likelihood
(ML). ML akan menghasilkan taksiran parameter yang konsisten dan efisien.
Sebagai altematif dari pendekatan yang standar, Folmer dan Oud (2008)
mengusulkan pendekatan Structural Equation Modeling (SEM ) untuk memodelkan
spatial autoregressive. Kelebihan menggunakan SEM di antaranya SEM
dirancang untuk persamaan simultan, jadi forrnulasi spatial model dalam SEM
akan memudahkan dalam menganalisa suatu sistem persamaan spasial secara
simultan, SEM mampu mengakomodasi galat dan selain itu, SEM mampu
mengukur hubungan kausal yang terjadi di antara variabel-variabellaten.
Dalam Tesis ini ditaksir model kejadian diare dengan menggunakan
spatial autoreggresive SEM berdasarkan data Susenas pada Juli 2009 (BPS).
Dari hasil penaksiran diperoleh bahwa setiap penurunan rata-rata prevalensi diare
No copy data
No other version available