Analisis Infant Mortality di Papua Barat dengan Menggunakan Random effect Dynamic Probit Model Melalui Pendekatan Heckman Estimator (Studi kasus Data SDKI 2012)
Papua Barat merupakan Provinsi yang memiliki Infant Mortality Rate
(IMR) tertinggi se-Indonesia yaitu 74 kematian bayi per 1000 kelahiran hidup.
Berdasarkan tingginya IMR tersebut, perlu dianalisis faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya kematian bayi di daerah Papua Barat sehingga
pemerintah dapat berupaya untuk mencegah dan menanggulangi penyebab
tingginya angka kematian bayi di Papua Barat.
Penelitian ini menggunakan random effect dynamic probit model untuk
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kematian bayi dengan
mempertimbangkan status ketergantungan kematian bayi antara saudara kandung
(state dependence) dan karakteristik yang tak teramati (unobserved
heterogeneity). Pendekatan Heckman digunakan untuk menyelesaikan masalah
"initial condition" yang terdapat dalam estimasi parameter model tersebut.
Hasil analisis menunjukan kematian anak sebelumnya (state dependence)
memiliki efek yang signifikan pada peningkatan risiko kematian bayi. Rasio
peluang kematian bayi jika diketahui saudara sebelumnya meninggal 2,82 kali
peluang kematian bayi jika diketahui saudara sebelumnya hidup. Akan tetapi
unobserved heterogeneity tidak berpengaruh pada peluang kematian bayi. Hal ini
menjelaskan bahwa karakteristik tak teramati antar ibu di Papua Barat hampir
sama (tidak ada variasi). Karakteristik tak teramati ini misalnya hampir sama
dalam praktek pengasuhan anak, karakteristik genetik, faktor lingkungan dan
lainnya. Selain state dependence, variabel lain yang berpengaruh terhadap
peluang kematian bayi di Papua Barat adalah Lama pendidikan ibu (LPI), Selang
kelahiran (SK) dan Urutan kelahiran (UK). Dari hasil ini dapat dijadikan
rekomendasi bagi pembuat kebijakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan
ibu, juga meningkatkan program keluarga Berencana di Papua Barat.
Hi
No copy data
No other version available