profil Pendengaran Pada Bayi Baru Lahir Di Rumah Sakit Umum Pusat DR.Hasan Sadikin Bandung
Latar belakang. Pendengaran merupakan satu dari lima indera yang dimiliki
manusia, dengan peran khusus untuk menangkap fenomena alam berupa suara,
sehingga pendengaran berfungsi sebagai alat komunikasi, alat belajar, alat
proteksi dan hiburan melalui seni suara, dan seni musik. Menurut data survey
kesehatan indera penglihatan dan pendengaran, didapatkan prevalensi tuli sejak
lahir 0,4% dan gangguan pendengaran 16,8%. Di Indonesia insidensi gangguan
pendengaran sejak lahir belum diketahui.
Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan profil pendengaran pada
bayi baru lahir di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung dengan menggunakan
pemeriksaan OAB dan AABR.
Metode Penelitian ini merupakan penelitian studi observasional deskriptif.
Penelitian dilakukan di bagian Perinatologi Ilmu Kesehatan Anak Rumah sakit
Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Metode. Sampel sebanyak 98 subjek berusia 24-48 jam yang dirawat di bagian
Perinatologi dan memenuhi kriteria inklusi, kemudian pada subjek tersebut
dilakukan pemeriksaan OAB dan AABR.
Hasil, Didapatkan 82,65% subjek tidak mengalami gangguan dengar, 7,14%,
gangguan dengar sensorineural, 7,14% gangguan dengar sensoris dan 3,06%
gangguan dengar neural.
Kesimpulan.17,35% bayi baru lahir mengalami gangguan dengar.
No copy data
No other version available