Modernisasi Pendidikan dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Perempuan Minangkabau di Sumatra's Weskust (1900 - 1942)
Penulisan tesis ini berlandaskan pada tiga pertanyaan penting, yaitu: Pertama,
bagaimanakah kondisi kehidupan perempuan Minangkabau di Sumatra's Westkust
sebelum abad ke-20? Kedua, mengapa terjadi perubahan dalam pola pendidikan
perempuan Minangkabau di Sumatra's Westkus pada awal abad ke-20 dan apa
saja dampak dari perubahan pola pendidikan tersebut terhadap kehidupan
perempuan Minangkabau di bidang lainnya? Ketiga, bagaimana reaksi dari
masyarakat di Sumatra's Westkust terhadap perubahan-perubahan yang muncul
dalam kehidupan perempuan Minangkabau tersebut? Berpedoman kepada empat
tahapan dalam metode penelitian sejarah yang meliputi: heuristik, kritik (eksternal
dan internal), interpretasi, dan historiografi. Dapat dikemukakan sebuah
kesimpulan bahwa modernisasi pendidikan yang diprakarsai oleh pemerintah
kolonial Belanda sejak pertengahan abad ke-19 dan kaum ulama modernis di awal
abad XX telah mendorong suatu perubahan yang sangat berarti bagi kehidupan
perempuan Minangkabau. Aktivitas mereka yang hanya terpusat di dalam rumah
gadang, areal pertanian, dan pasar-pasar tradisional di abad XIX telah bergerak
maju melampaui itu pada abad ke-20. Perempuan Minangkabau dapat mengakses
sekolah kolonial dan sekolah Islam modernis seperti kaum laki-Iaki, mereka
mendirikan lembaga-Iembaga pendidikan khusus perempuan, menulis dan
menerbitkan surat kabar khusus perempuan, terlibat aktif dalam dunia politik, dan
dibolehkan untuk pergi merantau. Meskipun demikian, fase kemajuan yang
berhasil diraih oleh perempuan Minangkabau tersebut tentu saja tidak akan
terlepas dari dukungan dan kritikan yang diajukan oleh berbagai pihak.
No copy data
No other version available