Hubungan Sikap, Norma Subyektif Dan Persepsi Kendali Perilaku Perawat Dalam Pelaksanaan Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Di Ruang Perawatan Intensif Rumah Sakit DR. Dradjat Prawiranegara Serang
Pasien dengan kondisi kritis tidak hanya membutuhkan pelayanan
keperawatan aspek fisik saja, lebih dari itu pasien kritis sangat membutuhkan
dukungan spiritual dari perawat dan keluarga. Selama ini fokus perawatan di
ruang intensif masih sedikit yang menyentuh aspek spiritual dan banyak faktor
yang berhubungan dengan perilaku perawat dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan spiritual. Theory of Planned Behavior menyatakan niat dan perilaku
seseorang dipengaruhi oleh sikap, norma subyektif dan persepsi kendali perilaku.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dan kontribusi dominan dari
sikap, norma subyektif dan persepsi kendali perilaku dengan pelaksanaan
pemenuhan kebutuhan spiritual oleh perawat di ruang intensif Rumah Sakit dr.
Dradjat Prawiranegara Serang.
Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain deskriptif korelasional dengan
'pendekatan pengumpulan data cross sectional dan kuesioner skala likert.
Responden penelitian ini adalah seluruh perawat yang berdinas di ruang
perawatan intensif sebanyak 30 orang. Data dianalisis menggunakan korelasi
pearson product moment dan regresi linier ganda.
Hasil analisis multivariat menunjukan bahwa sikap, norma subyektif dan
persepsi kendali perilaku secara simultan terbukti dengan signifikan berhubungan
dengan perilaku perawat dalam pelaksanaan pemenuhan kebutuhan spiritual
pasien di ruang perawatan intensif Rumah Sakit dr. Dradjat Prawiranegara Serang
sebesar 79,8% (p value 0,001). Persepsi kendali perilaku merupakan faktor paling
dominan dengan kontribusi relatif 45,24% (proporsi 36,1% dari 79,8%)
dibandingkan sikap 28,45% dan norma subjektif26,31%.
Rekomendasi dari penelitian ini diperlukan upaya peningkatan perilaku
perawat dalam pelaksanaan pemenuhan kebutuhan spiritual dengan memodifikasi
faktor perilaku dari determinansi persepsi kendali perilaku melalui kegiatan
pelatihan secara berkala dan berkesinambungan sehingga perawat memiliki
pengendalian perilaku dan keyakinan yang tinggi terhadap perilaku yang akan
ditampilkan.
No copy data
No other version available