Pengaruh Edukasi Manajemen Diri Terhadap Self-Efficacy, Perilaku Manajemen Diri, Dan DR. Rotinsulu Bandung Jawa Barat
Asma merupakan penyakit kronik yang dapat kambuh setiap saat, sehingga
perlu dilakukan upaya yang tepat agar pasien dapat mengontrolnya Salah satu
upaya yang terbukti dapat meningkatkan peran aktif pasien asma dalam
penataIaksanaan penyakit adalah edukasi manajemen diri, Self-efficacy merupakan
salah satu faktor yang dapat memprediksi adanya perubahan perilaku pasien.
Perilaku yang membaik akan diikuti dengan perbaikan kualitas hidup. Penelitian
ini bertujuan untuk menguji pengaruh edukasi manajemen diri terhadap selfÂ
efficacy, perilaku manajemen din, dan kualitas hidup pasien asma di Rumah Sakit
Paru Dr. Rotinsulu Bandung.
Penelitian quasi-eksperimen ini melibatkan 35 responden asma dewasa yang
terbagi menjadi kelompok intervensi (n=17) dan kontrol (n=18) dengan teknik
consecutive sampling. Masing-masing responden pada kelompok intervensi
diberikan edukasi manajemen diri, yang terdiri dari penyampaian informasi
tentang penyakit, pengisian rencana tindakan tertulis, pemantauan gejala secara
mandiri, dan follow-up melalui telepon. Kelompok kontrol mendapatkan edukasi
standar dari rumah sakit, yaitu penyampaian informasi terkait penyakit dan
pengobatan. Data pre-test diukur sebelum intervensi diberikan dan data post-test
self-efficacy diukur pada saat setelah intervensi. Data post-test perilaku
manajemen diri dan kualitas hidup diukur dua minggu setelah intervensi dengan
menggunakan kuesioner.
Hasil analisis menunjukkan bahwa dari hasil uji independent t-test,
didapatkan bahwa nilai pre-test setiap variabel dependen dan nilai post-test
lrualitas hidup antara kelompok intervensi dan kontrol, tidak terdapat perbedaan
yang signifikan secara statistik (p>O,05). Sedangkan nilai post-test self-efficacy
dan perilaku manajemen diri terdapat perbedaan yang signifikan (P
No copy data
No other version available