Hubungan Antara Komunikasi Perawat Dengan TIngkat Kecemasan Keluarga Pasien Gawat Darurat Di Ruang UGD RSUD dr. Drajat Prawiranegara Serang Banten
Kondisi gawat darurat dapat menimbulkan kecemasan bagi keluarga yang
berdampak pada keterlibatan keluarga dalam memberikan fungsi perawatan,
Komunikasi merupakan bagian dari kompetensi inti yang dimiliki perawat
emergensi dan teridentifikasi sebagai aspek yang menantang dalam
pelaksanaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan
antara komunikasi perawat dengan tingkat kecemasan keluarga pasien gawat
darurat di Ruang UGD RSUD dr. Dradjat Prawiranegara Serang Banten.
Jenis penelitian analitik korelatif dengan analisis data menggunakan uji
non-parametrik Spearman's Rho. Data diambil melalui observasi oleh 4 orang
numerator menggunakan kuesioner observasi komunikasi efektif dan kecemasan
keluarga dengan menggunakan instrumen STAI form Y-l yang diukur 2 kali
pengukuran. Menggunakan tehnik Accidental Sampling selama 5 hari didapatkan
sampel sebanyak 47 keluarga dan 47 komunikasi perawat.
Hasil penelitian didapatkan hampir seluruh perawat melakukan kontak
mata, bersikap terbuka, menjelaskan tindakan yang akan dilakukan, menanggapi
dengan baik dan cepat setiap keluhan, menggunakan intonasi suara yang jelas,
bahasa yang mudah dimengerti, memperkenalkan diri, mendengarkan secara aktif
serta oerSlkap empati, tenang dan bersahabat saat berkomunikasi. Hampir
sebagian besar (42.6%) keluarga mengalami kecemasan sedang dan sebesar
(34.0%) mengalami kecemasan ringan setelah berkomunikasi dengan perawat.
Hasil analisis korelasi menggunakan uji Spearman's Rho diperoleh p value
sebesar 0.000 dengan koefisien korelasi -0.765. Hal ini menunjukan adanya
korelasi yang kuat antara komunikasi yang dilakukan perawat dengan tingkat
kecemasan keluarga dengan arah korelasi negatif, semakin tinggi komunikasi
efektif, maka semakin rendah tingkat kecemasan yang dialami keluarga.
Rekomendasi dari penelitian nu, perawat harus lebih mampu
meningkatkan penerapan komunikasi secara efektif, karena komunikasi secara
efektif dapat menjadikan perubahan yang positif pada situasi emosional keluarga
dengan harapan menghindari adanya kesalahan dalam pengambilan keputusan
yang diambil alih oleh keluarga.
No copy data
No other version available