Perbandingan Pengukuran Status Sedasi Richmond Agitation Sedation Scale (RASS) Dan Ramsay Sedation Scale (RSS) Pada Pasien Gagal Nafas Terhadap Lama Weaning Ventilator Di GICU RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Pemberian sedasi merupakan faktor penting untuk meningkatkan kenyamanan
pasien. Pemberian sedasi yang berlebihan dapat mengakibatkan weaning ventilator
menjadi lebih lama. Untuk mencegah pemberian sedasi yang berlebih dibutuhkan satu
alat ukur yang yang mampu mengukur status sedasi pasien dengan akurat. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pengukuran status sedasi Richmond
Agitation Sedation Scale (RASS) dan Ramsay Sedation Scale (RSS) pada pasien
gaga I nafas terhadap lama weaning ventilator.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan
kohort prospektif dengan populasi pasien gagal nafas yang mendapat terapi sedasi di
GICU RSVP Dr Hasan Sadikin. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode non
probablity sampling dengan pendekatan konsekutif yang terdiri dari satu kelompok
dependen dengan jumlah responden 13 orang. Sampel dilakukan pengukuran status
sedasi dengan dua alat ukur yaitu RASS dan RSS kemudian diamati hingga pasien
berhasil weaning ventilator ke modus CP AP atau PS CP AP dengan PS 5-8 CmH20
dan PEEP 5 cmH20.
Hasil penelitian ini menunjukkan pengukuran status sedasi dengan RASS dan RSS
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap lama weaning ventilator dengan nilai p <
0,05. Berdasarkan hasil analisis terdapat perbedaan yang bermakna antar pengukuran
status sedasi yang diukur dengan RASS dan RSS pada pasien gagal nafas terhadap
lama weaning ventilator dengan nilai p < 0,05, dan hasil post hoc analisis
menunjukkan terdapat perbedaan pada setiap pengukuran sedasi dengan nilai p <
0,05.
Pengukuran status sedasi dengan RASS lebih baik dalam mengurangi lama
weaning ventilator dibandingkan dengan RSS. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai
dasar penelitian lanjutan terkait hubungan pengukuran status sedasi terhadap angka
morbiditas, mortalitas dan lama hari rawat pada pasien yang mendapat terapi sedasi.
No copy data
No other version available