27) pada LSAS. Intervensi dilakukan dengan menggunakan program software AAT yang dirancang menggunakan stimulus ekspresi emosi yang telah divalidasi. Partisipan dilatih untuk mendekati (approach) pada stimuli ekspresi emosi positif (senang) kemudian diukur menggunakan kuesioner LSAS sebelum, pada saat diberikan intervensi dan sesudah diberikan intervensi. Studi dilakukan dengan metode eksperimental, yakni Pretest-postest Control Group Design. Hasil pretest-posttest pada kelompok eksperimen dan kontrol dianalisa menggunakan Anova-Repeated Measurement. Analisa dilakukan untuk mengetabui pengaruh pemberian intervensi implisit melalui re-training AA T terhadap penurunan tingkat kecemasan sosial. Hasil analisis pre-test dan post-test menunjukkan bahwa pada kelompok eksperimen terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pre-test denganpost-test (Sig = 0.000 < a. = 0.05, Ho ditolak). Hal ini menunjukkan bahwa intervensi implisit melalui re-training AA T berpengaruh terhadap penurunan tingkat kecemasan sosial pada remaja awal." />